Infrastruktur ke Destinasi Wisata Danau Toba Harus Dipacu

danau toba

topmetro.news – Danau Toba merupakan salah satu target pengembangan pariwisata prioritas Indonesia. Karena itu, pembangunan infrastruktur jalan menuju dan sekitar Danau Toba harus dipacu.

Hal tersebut disampaikan Sekaprov Sumut Dr Ir Hj Sabrina Msi pada acara Desiminasi Kebijakan Moneter. Thema kegiatan di Gedung BI Medan, Kamis (13/9/018) itu adalah: ‘Penguatan Keseimbangan Eksternal Perekonomian dan Strategi Pengembangan Pariwisata’.

“Seperti pembangunan infrastruktur jalan lingkar luar Danau Toba, peningkatan struktur dan pelebaran jalan lingkar Samosir dan ruas jalan Tele-Pangururan. Pelebaran ruas Jalan Simpang Tiga Muara-Bakara, peningkatan ruas Jalan Sipintu Angi-Simpang Salbe-Tiga Ras di Kabupaten Simalungun, Aek Natolu–Ajibata di Kabupaten Toba Samosir,” kata Sabrina.

Selain itu, juga peningkatan struktur dan pelebaran jalan ruang Simpang Ronggur Nihuta-Lumban Sihombing di Kabupaten Samosir. Pembangunan jalan akses menuju dermaga-dermaga, pembangunan jalan Tanjung Morawa-Saribudolok-Tongging. Serta pembangunan jalan Tol Feeder Trans Sumatera Segmen Tebing Tinggi-Pematangsiantar-Parapat.

“Bukan hanya infrastruktur jalan namun infrastruktur perekonomian lainnya juga sedang direncanakan dan dijalankan,” ujarnya.

Target Wisman Danau Toba

Pengembangan Destinasi Wisata Prioritas Danau Toba ini, lanjut Sabrina, tidak akan berjalan tanpa adanya sinergitas antar daerah, instansi terkait dengan Badan Otoritas Danau Toba untuk mempercepat laju pembangunan pariwisata di Sumatera Utara. “Mudah-mudahan target satu juta wisman di Sumatera Utara dari target nasional 20 juta wisman sampai dengan tahun 2019, tercapai,” sebutnya.

Selain itu, untuk menindaklanjuti rumusan yang ditetapkan pada Rakorpusda, dilakukan penguatan data dan informasi pariwisata. Di antaranya dengan meningkatkan akses pembiayaan bagi kegiatan usaha di sektor pariwisata melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Juga mengupayakan layanan sistem pembayaran digital di destinasi wisata, meningkatkan promosi, meningkatkan akses/konektivitas darat dan udara. Serta penyelesaian proses sertifikasi lahan untuk pembangunan fasilitas pendukung di sekitar danau terbesar di Indonesia itu.

“Juga meningkatkan manajemen penanganan sampah dan limbah, serta penyediaan air bersih di destinasi wisata dan peningkatan kualitas SDM dan usaha pariwisata melalui pendidikan vokasi kepada pekerja sektor pariwisata,” ujarnya.

Bandar Udara Internasional Silangit, yang sekarang ini namanya Bandar Udara Internasional Raja Sisingamangaraja XII, menurut Sabrina sangat representatif dan sudah siap menyambut direct flight international. “Diharapkan bandar udara yang merupakan pintu gerbang pariwisata di kawasan Danau Toba ini memberi ekspektasi yang positif bagi wisman dan wisatawan lokal,” tambahnya.

Sinergis dan Akselerasi

Kepala Departemen Regional I Bank Indonesia Wilayah Sumatera Suhadi mengatakan, bahwa kata kunci pengembangan pariwisata adalah sinergis dan akselarasi. “Bagaimana kita semua yang terkait ini sinergis dan langkahnya dipercepat. Kalau bisa besok dikerjakan, jangan tunggu minggu depan atau bulan depan,” sebutnya.

Turut Hadir Kepala Badan Pelaksana Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba Arie Prasetyo. Juga Kepala Grup Riset Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Reza, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara Hilman. Juga para kepala daerah di Sumut, Karo Bina Perekonomian Setdaprovsu Ernita Bangun, dan para OPD kabupaten/kota. (TM-ERRIS)

Related posts

Leave a Comment