Pembunuhan Keluarga Nainggolan, Nih Pengakuan Tersangka

tersangka pembunuh

Topmetro.News – Pembunuhan keluarga Nainggolan di Bekasi yang merenggut 4 orang nyawa hingga kini masih terus diselidiki. Alasan sakit hati memang dijadikan HS alias FS alias Simamora, tersangka pembunuh keluarga Nainggolan, menjadi pemicu peristiwa yang terjadi di Jalan Nangka, Pondok Melati, Bekasi itu. Faktor hubungan darah tak mengurungkan niat pria 23 tahun itu untuk melampiaskan dendamnya kepada korban.

pembunuhan keluarga nainggolan
Tersangka HS alias FS saat diapit petugas.
foto: poskotanews

Pembunuhan Keluarga Nainggolan Diawali Cekcok Mulut

Seperti diketahui pembunuhan keluarga Nainggolan menyebabkan 4 orang korban tewas diantaranya suami istri Diperum Nainggolan (38) dan Maya Ambarita (37), begitupun anaknya, Sarah (9) dan Arya (7) ditemukan tewas di kamarnya. Padahal tersangka HS merupakan pariban (sepupu) Maya yang dihabisinya.

Sebagaimana pengakuan tersangka HS alias FS kepada polisi, pembunuhan keluarga Nainggolan dilakukan Senin (12/11/2018) pukul 23.00 WIB. Saat itu, pelaku berencana menginap di rumah korban namun sempat terjadi cekcok mulut antara pelaku HS dan korban Diperum Nainggolan, begitu pun dengan Maya. Cekcok mulut itu ternyata membuat pelaku sakit hati.

Saat Main Ponsel di Dapur Melihat Linggis di Brankas

Sekitar pukul 23.00 WIB, korban mulai istirahat sedangkan HS masih bermain ponsel di dapur rumahnya.

Saat itu pelaku HS alias FS melihat linggis di brankas dapur mereka.

Tanpa pikir panjang, linggis itu dibawa dan tiba-tiba mengayun benda terbuat dari besi itu persis mengenai kepala Diperum yang sedang tertidur di ruang tengah dengan isterinya.

Tidak itu saja, bagian tajam dari linggis itu digunakan pelaku untuk menusuk dan secara sadis menggorok leher korban. Hal serupa pun dilakukannya terhadap Maya, istri Diperum Nainggolan.

Namun sial, setahu bagaimana tiba-tiba kedua anak korban terbangun dan keluar kamar menanyakan yang telah terjadi.

Kepada keponakannya, pelaku HS mengaku orangtua mereka sedang sakit dan meminta kembali ke kamar.

Beberapa saat, HS sempat menemani dua keponakannya sampai terlelap tidur di kamar.

Namun niatnya berubah ketika muncul ketakutan perbuatannya akan terungkap. Saat itu juga pelaku HS alias FS langsung mencekik Sarah hingga tak bernafas. Hal serupa juga dilakoninya terhadap Arya.

“Dari hasil pemeriksaan dan autopsi, kemudian kita lihat juga jenazahnya itu suaminya yang pertama. Kemudian istrinya yang mana istrinya itu sebenarnya masih sepupunya sendiri, kemudian anaknya bangun, baru anaknya dihabisi (dibunuh),” terang Brigjen Wahyu Hadiningrat, Wakapolda Metro Jaya, Jumat (16/11/2018).

Pelaku Jarah Harta Korban

Usai menghabisi nyawa ke 4 korban, pelaku HS alias FS menjarah harta korban. Dia menemukan uang kontan Rp 2 juta dari dalam lemari. Selain itu Nissan X-Trail silver B-1075-UOG dipakainya untuk melarikan diri menuju rumah kos di Kampung Pasir Limus, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Sebelum tiba di rumah kosnya, pelaku sempat membuang linggis di sungai Kalimalang yang digunakan untuk membunuh para korban.

Selasa (13/11/2018) pagi, pelaku sempat mandi dan berganti pakaian. Selanjutnya menuju salah satu klinik untuk mengobati luka sobek di jari tangan akibat goresan linggis saat membunuh korban.

Kabur, Hendak Pergi Naik Gunung Guntur

Setelah meninggalkan mobilnya di rumah kos di Cikarang, HS alias FS melanjutkan perjalanan ke terminal bus hendak menuju Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat.

Tiba di terminal Garut, HS alias FS naik ojek menuju pos pendakian Gunung Guntur. Dia sempat istirahat dan memantau informasi pembunuhannya melalui aplikasi media sosialnya.

Namun sial baginya, sebelum mendaki gunung, HS alias FS dibekuk tim Gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Bekasi Kota saat tertidur lelap di pos pendakian.(*)

Related posts

Leave a Comment