Topmetro News – Penyelewengan PAD Medan berupa indikasi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan kini sedang dibidik Polda Sumut. Dugaan penyelewengan PAD Medan ini menguak dipicu lantaran praktik penyelenggaraan birokrasi Kota Medan yang amburadul. Miliar rupiah potensi pemasukan diduga diselewengkan oknum-oknum di Pemko Medan itu.
Penyelewengan PAD Medan Jadi Atensi Polisi
Irjen Pol Agus Andrianto, Kapolda Sumut menyebut potensi kebocoran itu menjadi salah satu perhatian polisi.
Dari hasil analisis polisi, jabar Kapoldasu, potensi PAD Medan di tahun 2018 mencapai Rp139 miliar. Namun per Oktober kemarin hanya Rp8-9 miliar. Menurutnya ini tak wajar.
“Maka dari itu ini yang sedang kita selidiki, kenapa bisa begitu. Pemerintah daerah ini (Pemko Medan) kan perpanjanngan tangan pemerintah pusat. Intinya bagaimana masyarakat bisa merasakan kehadiran negara di dalam hidupnya,” kata orang nomor satu di Polda Sumut itu, Kamis (13/12/2018) sore.
Potensi Penyelewengan PAD di Pos Pemasukan Daerah
Dia menyebutkan, soal dugaan penyelewengan PAD Medan berupa pajak retribusi dari sejumlah pos-pos pemasukan daerah, diantaranya pajak reklame, IMB bahkan sampai ke pemasukan dari retribusi parkir di Medan.
Hal serupa diungkpan Kombes Pol Rony Samtama, Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus) Polda Sumut yang mendampingi Kapolda. Dia mengaku, pihaknya sudah mengimbau secara persuasif selain akan menindak tegas terkait dugaan penyelewengan-penyelewengan yang berpotensi menyebabkan kebocoran PAD ini.
“Seperti kemarin, kita ada melakukan OTT (Operasi Tangkap Tangan) soal pajak permainan pajak restoran. Pertama caranya akan diimbau untuk berbenah, kalau tidak mau dicubit, kalau enggak juga mau kita tindak!” tegasnya.
sumber: pojoksumut
