topmetro.news – Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (30/1/2019), mulai menggelar sidang tanpa hak menjadi perantara jual beli narkotika Golongan I bukan tanaman jenis sabu seberat 50 gram atas nama Melvasari Tanjung (37), istri bandar sabu, penduduk Jalan Cik Ditiro Kelurahan Madras Hulu, Medan Polonia.
Istri dari Zakir, oknum bandar sabu antar-provinsi ini dijerat KPU dari Kejari Medan pidana Pasal 114 Ayat (2) Jo. Pasal 132 Ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Yakni tanpa hak atau melawan hukum percobaan atau permufakatan jahat menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I dalam bentuk bukan tanaman beratnya lima gram,
Informasi Masyarakat
Bermula dari informasi diterima dari masyarakat, petugas Kepolisian Sat Res Narkoba Polrestabes Medan Rusono, Hamdani, Nikolas Hutagalung, Eko Priya Pieter Karokaro, dan Khairul Lubis tertanggal 29 Agustus 2018 melakukan penyelidikan. Zakir (terdakwa pada berkas terpisah) yang juga suami terdakwa Melvasari kemudian dihubungi lewat telepon selular seolah butuh sabu sebanyak 50 gram.
Barang terlarang tersebut diminta dikirimkan ke kawasan Jalan Denai Gang Rukun. Petugas kemudian menghampiri mobil Avanza putih yang menghantarkan sabu tersebut. Penumpang yakni terdakwa Melvasari (istri bandar sabu) dan pengemudinya Zulherik (juga terdakwa pada berkas terpisah) langsung disuruh turun dari mobil.
Ketika isi mobil digeledah, Tim Unit Luar Polrestabes Medan menemukan bungkusan plastik berisi serbuk putih. Dan hasil penelitian laboratorium mengandung methamphetamine (sabu) seberat 50 gram. Setelah dilakukan pengembangan, suami terdakwa, Zakir berhasil diamankan di tempat terpisah
Usai pembacaan meteri dakwaan, majelis hakim diketuai Sapril Batubara SH memberikan kesempatan kepada terdakwa Zulherik menyampaikan eksepsi sendiri. Atau melalui tim kuasa hukumnya, pekan depan.
reporter: Robert Siregar
