TOPMETRO.NEWS – Karena khawatir terlalu banyak pasokan, harga minyak sempat merosot pada sepekan terakhir. Saat ini positf, harga minyak mentah dunia menguat moderat pada perdagangan Jumat waktu setempat.
Reuters melansir dan metrotvnews.com, Sabtu (25/3), harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS CLc1 ditutup naik 27 sen menjadi USD47,97 per barel, namun kehilangan 0,5 persen pada pekan ini.
Sebanyak 390.000 kontrak WTI telah berpindah tangan, lebih rendah dari selama rata-rata 200 hari terakhir sebanyak sekitar 520.000. Sementara itu, minyak mentah Brent LCOc1 berakhir 24 sen menjadi USD50,80, dan berakhir turun 1,8 persen pada minggu ini.
Harga minyak mentah dunia telah tertekan selama lebih dari dua minggu, setelah serangkaian laporan persediaan AS menyarankan bahwa output pemotongan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak tidak memiliki efek yang diinginkan dalam mengurangi kelebihan pasokan global.
Pada Kamis lalu, seorang pejabat dari Kementerian Energi Arab Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa ekspor minyak mentah ke Amerika Serikat (AS) pada Maret akan turun sekitar 300.000 barel per hari (bph) dari Februari dan bertahan di level tersebut untuk beberapa bulan ke depan.
Pejabat itu mengatakan penurunan yang diharapkan, sesuai dengan kesepakatan OPEC, bisa membantu penarikan persediaan AS yang mencatat rekor 533 juta barel pekan lalu.
“Kami masih berada pada rekor persediaan yang tinggi di AS. Kami melihat beberapa short-covering mengingat penurunan baru-baru ini dalam harga minyak,” tutur kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.
Adapun ekspor Arab Saudi ke daerah lain, terutama Asia, tetap meningkat meskipun kesepakatan pimpinan OPEC yang mencakup produsen lain seperti Rusia untuk memangkas produksi sebesar 1,8 juta barel per hari terjadi pada paruh pertama tahun ini.
Sementara itu di Rusia, produsen minyak swasta skeptis terhadap perpanjangan pemotongan output setelah kenaikan harga minyak sebelumnya membuat pendapatan menghilang.(TMN)
