PSI Optimistis Undecided Voters Milenial Pilih Jokowi

undecided voters

topmetro.news – Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menilai, Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo mendapatkan dampak elektoral debat capres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (31/3/2019) malam. Melalui debat tersebut, kata Antoni, Jokowi bisa mempengaruhi ‘undecided voters’ dari kalangan milenial.

“Debat antara Jokowi dan Prabowo berlangsung hangat dan menarik. Sekaligus memperlihatkan perbedaan dua capres yang sedang berlaga. Masing-masing punya kelebihan. Tetapi saya yakin Pak Jokowi lebih bisa menyakinkan ‘undecided voters’ terutama di kalangan milenial,” ujar Raja Juli Antoni, Minggu (31/3/2019).

Para ‘undecided voters’ terutama milenial, kata Antoni, akan jatuh hati kepada Jokowi karena lebih paham masalah dan menawarkan solusi. Yang terutama, kata dia tawaran Jokowi untuk membangun sistem yang bersifat jangka panjang dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.

“Membangun sistem layanan satu pintu, e-budgeting, e- procurement dan lain-lain dengan sistem digital adalah pendekatan anak muda sekali. Sehingga dapat mencuri perhatian para ‘undecided voters’ yang rasional,” terang dia.

Menurut Antoni, hal ini berbeda dengan Prabowo Subianto yang pendekatannya tidak terlalu dekat dan familiar dengan teknologi.

BACA JUGA | Olga Lydia Yakin Dukung 01, Alumni UGM Doakan Indonesia Optimistis

Bodohi Rakyat

Sebelumnya, Jubir PSI Dedek Prayudi menilai, ajakan Subianto untuk tidak mempercayai bahwa pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5 persen adalah sebuah pembodohan kepada rakyat. Menurut Dedek, ajakan tersebut menunjukkan Prabowo terlihat panik karena kekalahan sudah mulai terasa.

“Ajakan Prabowo tersebut adalah sebuah pembodohan kepada rakyat. Prabowo terlihat panik,” ujar Dedek, Sabtu (30/3/2019).

PSI, kata Dedek, meyakini bahwa Prabowo tahu bahwa data nasional dan internasional dari lembaga-lembaga kredibel mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat terus dari tahun ke tahun. Dan 2018 lalu tercatat sebesar 5,17 persen. Pertumbuhan ini, kata Dedek, jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi dunia, yakni 3,7 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah termasuk yang tertinggi di kawasan ASEAN. Bahkan, Indonesia adalah satu-satunya negara dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dikawasan ASEAN,” terang dia.

Dedek mengatakan, PSI mencatat, Prabowo setidaknya sudah melakukan delapan kebohongan besar pada tahun 2018 lalu. Lalu beberapa kebohongan lainnya pada 2019, termasuk soal selang RSCM yang dipakai berulang kali.

Dedek menuturkan bahwa utang Indonesia meningkat, namun diikuti oleh peningkatan aset negara dan pendapatan perkapita.

“Indonesia tercatat sudah mencapai pendapatan perkapita USD4 ribu pada akhir 2018 lalu, apabila kita mengacu kepada berbagai sumber kredibel. Seperti BPS, World Bank maupun CIA Factbook. Rasio utang terhadap PDB kita tetap stabil di kisaran 30 persen sejak dua tahun belakangan, walaupun nominalnya meningkat,” jelas anggota TKN Joko Widodo-Ma’ruf Amin ini.

Dedek juga mengakui, harga naik namun juga sangat terkendali. Dia yakin Prabowo paham bahwa harga tidak mungkin tetap apalagi turun di tengah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pasti menyebabkan inflasi.

“Justeru cuma di era pak Jokowi inflasi rendah, stabil dan terkendali, yakni tiga persen. Sekarang warga desa yang dulunya miskin, sudah punya handphone, motor, dan akses kepada internet. Ini bukan hanya soal kemampuan ekonomi. Tapi juga program kesehatan yang semakin terjangkau, pendidikan gratis dan pemerintahan yang efektif,” katanya.

sumber | beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment