topmetro.news – BPODT (Badan Pelaksana Otorita Danau Toba) menyampaikan permohonan maaf terkait adanya masyarakat yang tidak dapat menghadiri Launching The Caldera-Toba Nomadic Escape, di Sibisa, Kecamatan Ajibata, Toba Samosir, Kamis (4/4/2019).
“Sehubungan dengan adanya pemberitaan terkait adanya masyarakat yang tidak dapat menghadiri acara peresmian dimaksud, dapat kami sampaikan bahwa peresmian The Caldera sudah dipersiapkan dalam beberapa rangkaian acara. Rangkaian acara telah dimulai dari kegiatan kemasyarakatan. Yaitu Festival Naposo Ajibata yang berakhir tanggal 28 Maret. Kemudian dilanjutkan dengan Pesta Rakyat Olop-Olop Bolon Ajibata,” urai Direktur Pemasaran Pariwisata BPODT Basar Simanjuntak kepada media, Jumat (5/4/2019).
Dijelaskan, Festival Naposo Ajibata merupakan sebuah kegiatan perkenalan kepada pemuda/naposo Kecamatan Ajibata. Dimana untuk ke depannya, pemuda merupakan ujung tombak pelaksanaan pembangunan pariwisata di kawasan Danau Toba. “Turnamen telah berjalan mulus dan sportif dimana tim dari Desa Parsaoran Ajibata sebagai juara,” katanya.
Lalu Pesta Rakyat Olop-Olop Bolon Ajibata, kata Basar, juga berlangsung sangat meriah dihadiri 1.500 orang. Menampilkan budaya leluhur Batak Toba yaitu ‘Ulaon Matumona’, yang di dalamnya terdapat tradisi ‘mangalahat horbo’ dan ‘itak gurgur’. Pesta ini dimaksudkan sebagai ucapan syukur masyarakat Kecamatan Ajibata dan Toba pada umumnya atas kehadiran ‘The Caldera’.
“Para tokoh masyarakat dan anak rantau juga bertekad mendukung program Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan Kawasan Danau Toba sebagai kawasan pariwisata kelas dunia,” katanya.
BACA | Melihat dari Dekat Destinasi Wisata Kaldera Kelas Dunia di Danau Toba
The Caldera dan Putra Daerah
Sebagai puncak acara adalah, peresmian ‘The Caldera’. “Pembangunan kawasan ini didesain dengan memaksimalkan kondisi alam yang ada dengan kontur tanah yang berbukit, pemanfaatan hutan pinus yang eksotik. Dan tak ketinggalan pelibatan putra daerah dan masyarakat sekitar dalam pembangunannya. Terhitung selama satu bulan efektif, dengan langkah kaki bersama, kita dapat menyesaikan pembangunan dimaksud di tengah cuaca yang tidak menentu serta dinginnya alam dan udara di lokasi,” paparnya.
Namun, kata Basar Simanjuntak, dengan berat hati panitia harus membatasi jumlah undangan di lokasi acara. Hal ini mengingat jumlah undangan yang hadir sudah lebih dari dua kali lipat dari rencana. “Dapat kami informasikan juga bahwa acara didesain dengan konsep tenang dan nyaman. Sehingga kurang sesuai untuk acara dengan jumlah pengunjung yang banyak. Juga sarana dan prasarana yang belum semuanya rampung dapat mengurangi kenyamanan yang hadir,” katanya.
“Adanya sebagian masyarakat, terutama murid-murid sekolah dasar yang ingin mengikuti acara peresmian namun tidak mendapatkan kesempatan masuk, kami menyampaikan permohonan maaf atas segala ketidaknyamanan mengingat keterbatasan yang ada,” sambung Basar.
Masih kata Basar, setelah semua fasilitas terselesaikan, tentu semua akan dapat sama-sama menikmati suasana di destinasi pariwisata ‘The Caldera’, dengan lebih tenang dan nyaman. “Kami sangat menghargai dan bersyukur atas antusias dari masyarakat dalam menyambut peresmian ‘The Caldera’. Semoga kita bersama dapat segera menikmati suasana ‘The Caldera’ setelah selesainya sarana dan prasarana yang tengah dibangun,” tutup Basar Simanjuntak.
reporter | Jeremi Taran