Business Advisory Council Bakal Diramaikan Jokowi dan Sri Mulyani

foto | spiritriau

Topmetro.News – Pertemuan APEC Business Advisory Council (ABAC) pada 23-26 April 2019 di Hotel Shangri-La Jakarta bakal ramai. Sesuai rencana, event itu bakal diramaikan presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Sri Mulyani.

Business Advisory Council Dorong Ekonomi Inklusif

Acara itu akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita dan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi.

Anindya N Bakrie, Chairman ABAC Indonesia mengatakan pertemuan ini akan membahas rekomendasi ABAC kepada para pemimpin ekonomi APEC yang akan diserahkan pada akhir tahun ini.

“Adapun agenda utama yang akan dibawakan ABAC Indonesia mendorong ekonomi inklusif di kawasan Asia Pasifik,” ujarnya di Jakarta, Selasa (9/4/2019) seperti dikutip Topmetro.News dari spiritriau.

Penting, Kerjasama di Kawasan

Dia menuturkan, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) salah satu bentuk kerja sama kawasan yang penting bagi Indonesia dalam memperjuangkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang berkelanjutan dengan mendorong perdagangan dan investasi yang terbuka dan bebas, mempercepat integrasi ekonomi regional dan memfasilitasi iklim bisnis yang positif dan inklusif.

ABAC (APEC Business Advisory Council)

“Jadi, pada prosesnya, APEC memiliki lengan sektor swasta yang dimandatkan untuk memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan para pemimpin APEC, yang dinamakan ABAC (APEC Business Advisory Council) atau Dewan Penasehat ABAC. ABAC terdiri dari 3-6 anggota yang merupakan pemimpin bisnis di seluruh Ekonomi APEC,” tutur dia.

Dalam melaksanakan mandatnya, lanjut dia, ABAC mengadakan pertemuan sebanyak 4 kali setiap tahun.

Isu yang dibahas di dalam setiap pertemuan ABAC terdiri dari lima agenda atau working group, yakni, regional economic integration, sustainable development, MSME and entrepreneurship, finance and economic and digital and innovation.

“Kegiatan ABAC II Jakarta 2019 ini merupakan salah satu wujud dukungan ABAC Indonesia terhadap pemerintah Indonesia, khususnya pasca pemilu/pilpres, di mana posisi diplomasi Indonesia harus semakin kuat di mata International, sehingga Indonesia dapat lebih berperan di kancah perdagangan internasional,” katanya.

Sebelumnya, ABAC telah mengadakan pertemuan ABAC I pada tahun ini di Atlanta, Georgia, AS, yaitu pada tanggal 1-4 Maret 2019. Selanjutnya, pertemuan ABAC III akan diadakan di Hangzhou, China, 22-25 Juli 2019, dan pertemuan ABAC IV atau yang terakhir di tahun 2019 akan berlangsung di Chile, Santiago, pada tanggal 11-13 November 2019.

penting dalam pasar global dan regional

“Sebagai bagian dari kekuatan ekonomi global dan memiliki 260 juta penduduk, atau lebih dari 1/3 populasi Asia Tenggara, Indonesia memiliki peran penting dalam pasar global dan regional,” ungkap dia.

The McKinsey Global Institute memperkirakan Indonesia, yang kini berada di peringkat ke-16 dalam kekuatan ekonomi global akan terus naik peringkat ekonomi global menjadi yang ketujuh tahun 2030.

“Selain itu, PricewaterhouseCoopers bahkan percaya bahwa Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada tahun 2050,” kata dia.

Keberhasilan Indonesia di tengah gejolak global yang masif tentunya tidak dapat dipisahkan dari fundamental makro ekonomi Indonesia yang kokoh serta koordinasi kebijakan yang kuat, sebagaimana disebutkan dalam laporan triwulanan ekonomi Bank Dunia Indonesia, Desember 2018.

Selain fundamental, peluang perekonomian ke depan sangat besar, didorong peran teknologi digital yang kian besar.

Reporter | JEREMITARAN

Related posts

Leave a Comment