Mendagri Ucapkan Belasungkawa atas Gugurnya Anggota Polri dalam Pelaksanaan Pemilu

pemilu serentak

topmetro.news – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengucapkan belasungkawa atas gugurnya anggota Polri selama bertugas mengamankan Pemilu Serentak 2019. Hal itu diungkapkannya di Jakarta, Rabu (1/5/2019).

“Kami Keluarga Besar Kemendagri dan BNPP berbelasungkawa dan berduka sedalam-dalamnya atas gugurnya anggota Polri selama bertugas dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2019,” ungkap Tjahjo.

Berdasarkan data yang diungkap Kadiv Humas Mabes Polri, terhitung hingga Rabu (01/05/2019), tercatat sebanyak 22 orang anggota Polri meninggal dunia. Para anggota Polri itu meninggal dunia selama bertugas dalam pengamanan Pemilu Serentak 2019.

Penghargaan setinggi-tingginya juga diungkapkan Tjahjo untuk para pahlawan demokrasi yang kerap ia sebut sebagai ‘Syuhada Kusuma Bangsa’ tersebut.

“Penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya karena berkat merekalah Pemilu ini dapat berjalan lancar aman, dan tertib. Semoga mereka ditempatkan di tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” pungkasnya.

BACA JUGA | Wacana Penghapusan Pemilu Serentak Perlu Kajian Matang

Penghapusan Pemilu Serentak

Sebelumnya disebut, bahwa wacana penghapusan pemilu serentak perlu kajian matang. Hal ini disampaikan mantan Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay. Dia mengemukakan, wacana pemisahan kembali Pilpres dan Pileg harus dikaji secara serius.

Dia pun berharap tidak telalu cepat menyimpulkan pemilu serentak gagal atau tidak efektif. Misalnya, banyaknya petugas yang meninggal gara-gara proses di Pemilu Serentak 2019 disatukan.

“Saya tidak terlalu yakin betul, banyaknya petugas meninggal karena disatukan. Maka perlu kita kaji betul persoalannya,” kata Hadar, kepada media di Jakarta, Selasa (30/4/2019).

Ia setuju memang ada perlu perbaikan dalam pelaksanaan pemilu serentak. Perbaikan ke arah mana, itu yang harus dibicarakan segenap komponen masyarakat di negara ini.

“Jangan sekarang. Kita beri dulu waktu bagi KPU untuk bekerja. Nanti kalau sudah selesai proses ini, baru kita kaji. Apakah masih tetap pertahankan pemilu serentak atau mencari format lain. Nanti kalau kita bahas sekarang, nanti kacau semuanya,” tuturnya.

berbagai sumber

Related posts

Leave a Comment