Topmetro.News – Bocah ditemukan tewas setelah tenggelam dan hilang di Sungai Batang Toru Tapanuli Selatan (Tapsel) Sabtu (8/6/2019) sore. Bocah perempuan 11 tahun bernama Nur Juwita itu ditemukan tak bernyawa setelah menghilang dan dicari tim basarnas, TNI/Polri dengan bantuan paranormal.
Bocah Ditemukan Tewas Kondisinya Mengapung
“Jasad korban ditemukan sekitar 50-100 meter dari lokasi awal TKP,” ujar Ilham Suhardi, Kepala Pelaksana BPBD Tapanuli Selatan melalui Hotmatua Rambe, Kabid Kedaruratan/Logistik, Senin (10/6/2019).
Menurut dia, korban pertama kali ditemukan sudah dalam kondisi mengapung di permukaan air di aliran Sungai Batang Toru dekat tangkahan pasir. Korban ditemukan masyarakat dan sejumlah tim yang terlibat pencarian sekitar pukul 12.00 WIB.
Evakuasi Korban
“Jasad korban sudah dievakuasi dan ditandu menggunakan kantong mayat ke rumah famili korban di Desa Bandar Tarutung, Kecamatan Angkola Sangkunur untuk selanjutnya disemayamkan,” katanya sebagaimana disiarkan antarasumut.
Dimakamkan Hari Ini
Info yang diperoleh, kondisi jenazah korban masih mudah dikenali meski sudah dua hari dua malam tenggelam dan dilaporkan menghilang.
Menurut pihak keluarga, jenazah bocah nahas ini rencananya akan dimakamkan di Desa Bandar Tarutung, Senin (10/6/2019).
baca berita terkait | BOCAH 11 TAHUN HILANG, PARANORMAL DILIBATKAN
Seperti disiarkan Topmetro.News sebelumnya, sungai Batang Toru di Tapanuli Selatan (Tapsel) menelan korban jiwa. Nur Juwita bocah 11 tahun dilaporkan tenggelam dan ‘menghilang’ di Sungai Batang Toru yang arus sungainya dikenal cukup deras itu. Hingga kini, pencarian korban masih diteruskan. Tak cuma menurunkan tim Basarnas, masyarakat, BPBD, TNI/Polri, bahkan paranormal pun dilibatkan ikut mencari bocah malang asal Batu Bara itu.
Info yang diperoleh, hingga Minggu (9/6/2019) sore pencarian dimulai sejak pukul 11.00 WIB, namun hasilnya tetap nihil.
Selain penyisiran di sepanjang sungai, upaya lain seperti penyelaman ala tradisional ke lubuk yang dicurigai mulai dari TKP hingga ke hilir sungai ke arah muara atau batas laut lepas Samudra Hindia sempat dilakukan.
