topmetro.news – Aston Villa sebagai tim promosi siap onfire di Liga Premier Inggris 2019/20 ini. Setelah mengakhiri nasib buruk dengan menderita degradasi di Liga Premier Inggris tahun 2016 lalu, tak menyurutkan tim yang berdiri 21 November 1874 ini patah arang. Aston Villa telah berjuang selama lebih kurang tiga tahun di kasta kedua Liga Premier Inggris. Dan Aston Villa telah kembali menunjukkan jati dirinya lolos sebagai, tim promosi di Liga Premier Inggris musim ini.
Kini, bagi penggemar ataupun fans Aston Villa FC, kembali bisa menyaksikan tim berlambang singa jingkrak itu, tampil di Liga Premier Inggris musim 2019/20 ini. Tim yang juga dikenal dengan julukan Villa, The Villa, The Villans and The Lions. Kembalinya Aston Villa ke Liga Premier Inggris, akan menambah persaingan ketat di kompetisi paling terbaik di dunia ini.
Aston Villa merupakan salah satu klub pendiri Football League, pada tahun 1888 dan Premiership pada tahun 1992, dan salah satu klub tertua dan paling sukses di Inggris. Menjalani babak Playoff Championship bersua dengan Derby County, harus berjibaku mengalahkan tim yang merupakan memiliki ambisi besar tampil di Liga Premier Inggris musim 2019/20 ini. Tampil dengan pemain yang mumpuni, akhirnya Aston Villa berhasi mengalahkan Derby County dengan skor 2-1, pada Senin (27/05/2019) lalu.
Tentunya, di musim kompetisi Liga Premier Inggris 2019/20 ini, Aston Villa memiliki ambisi untuk tetap bertahan di kompetisi tertiinggi di Inggris. Stadion Villa Park milik Aston Volla sejak tahun 1897 sampai saat ini, telah rindu akan kembali hingar-bingar para pendukungn tim berjulukan The Villans itu. Apalagi, Stadion Villa Park tampaknya ingin, Aston Villa kembali meraih gelar juara, seperti telah memenangkan lima gelar dalam tujuh musim.
Aston Villa Pernah Mencapai Massa Kejayaannya
Aston Villa pernah mencapai massa kejayaannya di awal abad kedua puluh, dengan memenangkan enam gelar Premier League sampai tahun 1910. Kemenangan tersebut hanya bisa diulang pada musim 1980-81, ditambah gelar juara Piala Champion 1981-82. Masa tersulit yang pernah dialami Aston Villa saat mereka harus terdegradasi ke Divisi Tiga di tahun 1971.
Baru setelah sepuluh tahun kemudian saat Ron Saunders menjadi manajer, Villa kembali berhasil merebut kembali gelar juara Liga. Musim berikutnya di tahun 1982 di bawah asuhan manajer Tony Barton memenangkan Piala UEFA dengan mengalahkan Bayern Munich 1-0 yang didampingi oleh Piala Super Eropa setahun kemudian, Aston Villa adalah satu dari hanya 4 klub Inggris yang pernah memenangkan Eropa.
Kompetisi teratas Pada tahun 1987 mereka kembali terdegradasi, tapi dengan cepat kembali ke puncak. Pada tahun 1993 di bawah manajer Ron Atkinson, Aston Villa berhasil menjadi runner-up Liga Inggris, dan memenangkan masing-masing Piala Liga melawan Manchester United pada tahun 1994, dan Leeds United pada tahun 1996.
Setelah itu, Aston Villa dimanajeri Martin O’Neill pada tahun 2006, Villa menjadi lebih kompetitif di Liga Primer. Kebijakan O’Neill lebih dikenal karena menggunakan banyak pemain asli Inggris Raya. Setelah dikalahkan oleh Manchester United di Piala Liga 2010, Martin O’Neill mengundurkan diri pada Agustus 2010, dan digantikan mantan manajer Liverpool Gerard Houlier.
Pemilik Aston Villa Pebisnis Asal Tiongkok
Karena masalah kesehatan Houllier akhirnya mengundurkan diri, untuk digantikan oleh saingannya dari Birmingham City, Villa Alex McLeish. Sejak 2006 Aston Villa dimiliki oleh pengusaha asal Amerika Serikat yakni Randy Lerner, yang membeli sebagian besar saham Doug Ellis. Setelah membeli kepemilikan klub, Lerner menunjuk dirinya sebagai presiden klub untuk menggantikan Ellis.
Pada Mei 2014, Lerner menjual Aston Villa, seharga kurang-lebih £200 juta. Pada 18 Mei 2016, Randy Lerner menyetujui penjualan klub Aston Villa, kepada Recon Group, yang dipunyai pebisnis asal Tiongkok Xia Jiantong. Penjualannya dilunasi pada 14 Juni 2016
Nah! Akankah Aston Villa mampu mengembalikan kejayaannya yang terdahulu. Sebagai tim pendatang baru, wajah lama di Kompetisi Liga Premier Inggris musim 2019/20 ini, Aston Villa tak ingin mengalami kejadian seperti tahun 2016 lalu. Dan, di musim ini Aston Villa telah memiliki target untuk dapat bertengger diperingkat 4 besar. Semoga! (TMN-YOFE)
