DPRDSU Kecewa, Rencana Pembangunan 2 Jembatan Layang Jalur Medan-Berastagi Gagal

jembatan layang Medan-Berastagi

topmetro.news – Komisi D DPRD Sumut kecewa berat terhadap keputusan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) yang menggagalkan rencana pembangunan dua jembatan layang Medan-Berastagi yang sudah dijanjikan instansi tersebut direalisasikan pada 2020, untuk mengatasi kemacetan di jalur yang sangat padat arus lalu-lintas itu.

Kecewa berat itu disampaikan ketua dan anggota Komisi D DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan, Burhanuddin Siregar, Layari Sinukaban, Leonard Samosir, dan Yantoni Purba kepada wartawan, Kamis (8/8/2019), dalam pertemuan rapat konsultasi dengan Kementerian PUPR di Jakarta. Saat itu mereka mempertanyakan kepastian rencana pembangunan dua titik jembatan layang Medan-Berastagi.

Dalam pertemuan Komisi D dengan pihak Kementerian PUPR yang diterima Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Gani Ghazali Akman, juga ikut tiga kepala daerah. Yakni Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi Kepala Bappeda Ir Nasib Sianturi, Plt Kepala Dinas PUPR Karo Paksa Tarigan. Bupati Dairi Edi Kelengate Berutu bersama Asisten I Dairi Eddi Banuarea. Serta Bupati Pakpak Bharat diwakili Kadis PU Kasimana Berutu. Juga sejumlah anggota Komisi D Fahrijal, Novitasari, Hidayat, Darwin Lubis. Herman Sembiring, dan Syahmidun Saragih.

“Setelah kita bertemu dengan Kementerian PUPR, diperoleh informasi, bahwa rencana pembangunan dua jembatan layang tersebut gagal direalisasikan di tahun 2020. Padahal sebelumnya sudah dijanjikan pihak Kementerian PUPR akan dibangun. Kita sangat kecewa terhadap keputusan tersebut,” ujar Sutrisno.

Bahkan Burhanuddin sempat melontarkan kritikan pedas terhadap Kementerian PUPR yang seenaknya saja membatalkan rencana pembangunan jembatan layang yang sudah dilakukan kajian oleh ICK (Ikatan Cendikiawan Karo). Juga sudah diusulkan ke Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan DPR RI. Bahkan dikabarkan sudah dialokasikan anggarannya di Rancangan APBN 2020.

Layari juga tidak tinggal diam. Dia menyampaikan kekesalannya terkait tidak direalisasikannya pembangunan jembatan layang yang tujuan awalnya untuk mengurai kemacetan tersebut. “Sudah puluhan tahun Indonesia merdeka. Tapi jalur Medan-Berastagi tetap tidak ada kemajuan. Kenapa Karo dianaktirikan dalam hal pembangunan,” tandasnya.

Permainan Politik Anggaran

Sementara itu, Yantoni Purba melihat masih kentalnya permainan politik anggaran pembangunan terhadap daerah. Sehingga kerap terjadi kegagalan yang ujungnya sangat mengecewakan masyarakat, karena problem kemacetan tetap tidak ada soluasinya.

“Kami sudah puluhan kali ke Jakarta untuk menuntut pembangunan jalan tol atau jembatan layang ini. Dari kriteria juga sudah terpenuhi. Karena jalan tol maupun jembatan layang digunakan untuk mengatasi kemacetan, jalur angkutan bahan pokok, sayur-mayur, jalur evakuasi pengungsi Erupsi Sinabung. Maupun jalur mendukung Kawasan Strategis Nasional (KSN),” ujar Yantoni.

Bahkan Bupati Karo Terkelin Brahmana dalam pertemuan itu tetap berharap agar pembangunan dua titik jembatan layang ini tetap dilanjutkan. Karena masyarakat Karo sangat berharap kejelasan dan kepastian, agar cerita tidak simpang siur.

Begitu juga Bupati Dairi Edi Kelengate Berutu yang sebelumnya sangat berharap pembangunan jembatan layang untuk memperlancar arus lalu-lintas dari Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat, Aceh Singkil, tetap dilanjutkan.

Pembangunan Kantilever

Sebelumnya, Staf Ahli Kementerian PUPR Achmad Gani Ghazali Akmal menegaskan, di tahun 2020 belum ada rencana pembangunan jalan tol maupun jembatan layang Medan – Berastagi. Dan untuk sementara tetap fokus kepada pelebaran jalan yang ditangani BBPJN (Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional) II Medan. Dengan sistem pembangunan kantilever (beton bertulang) di dua titik.

“Tahun 2020 belum ada pembahasan pembangunan jalan tol dan jembatan layang. Kita fokus dengan program pelebaran jalan dengan sistem kantilever berbiaya Rp80 miliar. Kita berharap tidak ada lagi pencoretan anggaran,” katanya.

Hal senada juga dijelaskan Kepala BPPJN II Medan Slamet Rasidy Simanjutak. Penanganan jalan Medan – Berastagi diprioritaskan dalam pembangunan kantilever sepanjang 4 km dengan biaya Rp80 miliar. Akan dimulai pembangunannya di 2020.

reporter | Erris JN

Related posts

Leave a Comment