Untung Ada TNI, Bersama Masyarakat, NKRI Utuh Terjaga

untung ada tni1

Topmetro.News – Untung ada TNI. Itu yang ada dalam pikiran penulis manakala beberapa waktu lalu, penulis membaca berita tentang penemuan seorang anak yang hilang atas nama Johanis Kanimu berusia 13 tahun. Konon anak tersebut tersesat selama dua pekan di dalam hutan, karena terpisah dengan orang tuanya ketika sedang berburu di Kampung Tanas, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke-Papua.

Ya, anggota Yonif MR (Batalyon Infanteri Mekanis Raider) 411/Pandawa Kostrad yang sedang bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia–Papua Nugini (RI-PNG), berhasil menemukan anak yang hilang itu.

Untung Ada TNI, Anak Hilang Diantar ke Orangtua

Sekadar diketahui 8 orang personel Yonif 411/Pandawa Kostrad di Pos Kalimaro selanjutnya mengantarkan Johanis Kanimu kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tua itu bernama Melianus Kanimu dan Sensea Ndiken. Mereka berada di sebuah perkampungan di Obaathrow, Distrik Jagebob. Diketahui pula, ikhwal penemuan anak hilang yang tersesat di hutan selama dua pekan itu awalnya diterima info dari warga setempat.

Setelah menerima info berharga ini, petugas TNI lantas mencari keberadaan si anak. Hingga akhirnya mereka bisa dipertemukan dengan keluarganya dengan kondisi selamat, meski kondisi Johanis Kanimu sempat drop dan trauma.

tni panglima
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat tatap muka dengan tokoh masyarakat Papua. foto | dokumen topmetro.news

TNI Dekat dengan Masyarakat

Salah satu fakta ini menunjukkan betapa TNI dekat dengan masyarakat. Bisa dibayangkan betapa bersyukurnya orang tua Johanis Kanimu karena anak mereka ditemukan dalam kondisi selamat.

Tak bisa dipungkiri pula, tugas TNI tak cuma menjaga stabilitas keamanan nasional, menjaga keutuhan NKRI, mengantisipasi ancaman bahaya dari luar. TNI senantiasa menjaga NKRI dari seluruh lini, baik lini perbatasan Indonesia dengan negeri tetangga. TNI juga memiliki tugas dan tanggungjawab besar yakni menjaga batas-batas teritorial laut dan udara.

Mungkin masih jelas di ingatan kita, bahwa tahun 2018 lalu sekitar bulan Oktober, dua unit pesawat asing tak dikenal masuk wilayah Natuna. Ikhwal masuknya pesawat asing itu awalnya info diterima Komando Setor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas).

Selanjutnya pangkalan militer terdekat dan satu-satunya pangkalan militer tipe A dengan diperkuat dua Skadron 12 dan 16 itu langsung menerbangkan dua jet tempur F16 Fighting Falcon ke Natuna dan memerintahkan pesawat asing itu segera keluar dari wilayah Indonesia, kalau tidak ingin ditembak jatuh. Saat itu pula, pesawat asing itu kabur dan keluar dari wilayah Indonesia.

Selain itu, sekitar bulan Februari tahun 2016 TNI Angkatan Laut kembali menghalau kapal perang milik angkatan laut Amerika. Meski dengan alasan transit, dengan sigap TNI Angkatan Laut menggiring kapal milik Amerika itu ke luar hingga sampai di perbatasan Indonesia, karena memang kapal itu masuk tanpa izin.

Besarnya Tanggungjawab TNI

Dari rentetan peristiwa yang ada, kita tahu tanggungjawab TNI untuk menjaga keutuhan NKRI memang cukup besar. Selain mempertahankan dan meningkatkan pengawasan di wilayah-wilayah perbatasan, ada baiknya seluruh personil TNI ditingkatkan kemampuannya untuk mendeteksi keberadaan armada laut dan udara milik asing manakala ingin masuk ke Indonesia tanpa izin.

Personil TNI sudah harus mampu mendeteksi hal itu. Dengan begitu, kita tidak akan ‘kecolongan’ ada pihak-pihak asing tiba-tiba masuk wilayah Indonesia. Apalagi pihak asing yang masuk ke Indonesia pastinya membawa persoalan baru. Katakanlah misalnya, menyelundupkan narkoba, atau misi lain yang tidak kita ketahui.

Alutsista yang Memadai

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, tentu memiliki alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) yang memadai. Sistem alutsista yang memadai itu dibutuhkan untuk menjaga kedaulatan NKRI. Namun dibawah komando Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P alutsista kita tak hanya dibutuhkan untuk mengantisipasi adanya perang terhadap pihak luar.

Alutsista milik TNI kini menjadi dwifungsi. Selain dibutuhkan mendukung peralatan perang, juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi bencana nasional yang setiap saat bisa terjadi, kapan saja.

Harapan untuk TNI

Kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang andal, didukung sistem alutsista yang memadai, tentu kita berkeyakinan TNI mampu menjaga stabilitas nasional dan keutuhan NKRI. Tapi ada hal lain yang mungkin dipandang perlu sehingga TNI dirasakan ikut terlibat. Yaitu, pentingnya keikutsertaan TNI dalam hal memelihara kerukunan dan toleransi nasional antar segenap elemen bangsa.

Persoalan pembubaran warga Kristiani yang sedang beribadah namun dibubarkan secara paksa oleh elemen masyarakat lain, diharapkan tidak hanya tugas Polri sebagai pengamanan. Tapi rasanya TNI diharapkan senantiasa ikut membantu sehingga kerukunan beragama di negeri ini ikut terpelihara sempurna. Semoga! (Pandapotan Silalahi, wartawan Topmetro.News. Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis Jurnalistik ”Panglima TNI Award 2019”)

Related posts

Leave a Comment