Wow…!! Salah Satu SD Swasta di Batubara Ikut Lomba ‘Budaya Mutu Sekolah’ Tingkat Nasional

Budaya Mutu Sekolah

topmetro.news – Budaya Mutu Sekolah (BMS) merupakan faktor penting dalam membentuk siswa menjadi manusia optimis, berani, terampil, ulet, disiplin. Juga berpikir kritis, kreatif, kolaboratif serta komunikatif.

Plt Kadis Pendidikan Batubara Ilyas Sitorus mengatakan, sekolah yang memiliki keunggulan budaya mutu dapat dilihat dari beberapa variabel. Seperti manajemen sekolah, proses pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, kinerja perpustakaan, dan usaha kesehatan sekolah, yang bermuara pada capaian prestasi sekolah.

“Iyaa… Kemarin pada Kamis (5/9/2019), kami memang mendampingi tim visitasi sekolah yang lolos dalam Lomba Budaya Mutu Sekolah (LBM) dari Kemendikbud RI. Setelah mengikuti beberapa tahap penilaian, SD Swasta Islam Terpadu Al Ihya Batubara ditetapkan sebagai mewakili Batubara dalam lomba Budaya Mutu Sekolah tahun 2019,” katanya, Jumat (6/9/2019).

SDS Islam Terpadu Kabupaten Batubara adalah satu sekolah dari lima kabupaten lain yang terpilih mewakili Sumatera Utara sebagai peserta Lomba Budaya Mutu Sekolah 2019. Maka dari itu Ilyas Sitorus berharap, Lomba Budaya Mutu ini dapat menjadi contoh bagi sekolah dasar lainnya di bawah Disdik Batubara.

Tingkatkan Kualitas Belajar

Ilyas juga memberi himbauan kepada sekolah-sekolah lain di Batubara, agar terus meningkatkan kualitas hasil belajar dan kualitas pendidikan. “Saya memberikan apresiasi kepada semua pihak pelaku pendidikan khususnya terhadap Sekolah Dasar Swasta Islam Al Ihya yang telah mengambil peran aktif untuk mengharumkan nama baik Kabupaten Batubara. Bekerja keras menggali dan mengembangkan potensi peserta didik,” ucap Ilyas.

Sementara Nur Fitriana yang biasa disapa Mbak Fia selaku Tim Visitasi Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen Dikdasmen menjelaskan, bahwa sasaran kegiatan Lomba Budaya Mutu Sekolah Dasar (SD) dibagi dalam beberapa bahagian dan sasaran.

“Dari Provinsi Sumatera Utara ada beberapa kabupaten dan kota saja yang mampu mengikuti Lomba Budaya Mutu Nasional 2019 tersebut. Seperti Kabupaten Batubara, Deli Serdang, Humbang Hasudutan, Mandailing Natal, Kota Padangsidimpuan dan Pematangsiantar,” jelas Mbak Fia.

Dia menambahkan, visitasi penilaian dilakukan dengan melibatkan responden kepala sekolah, guru, dan siswa sekolah.

Anggota DPRD FPKS Amat Mukhtas yang juga salah seorang pendiri SD Swasta Islam Terpadu Al Ihya mengatakan, sekolah itu sama sekali tidak mencari keuntungan. Namun lebih mengedepankan pendidikan karakter dan agama.

“Semoga ini jadi penyemangat bagi sekolah di Batubara dalam membangun mutu sekolah dengan baik. Ke depan kita harus secara bersama-sama dan bersinerji membangun pendidikan, meningkatkan motivasi untuk maju bersama dan berkualitas bersama. Menciptakan kompetisi yang sehat untuk kemajuan pendidikan di Batubara,” sambung Ilyas Sitorus.

Penilaian Mutu Pendidikan

SD Islam Terpadu Al Ihya, sebagaiamana diutarakan Ilyas sebelumnya, telah lolos seleksi tahap 1 dan 2. Kemudian akan mengikuti penilaian tahap tiga melalui visitasi oleh tim penilai dengan responden kepsek, guru, dan siswa.

Pemilihan ini sendiri baik menurut Ilyas Sitorus maupun Nu Fitriana, difokuskan hanya pada penilaian mutu pendidikan secara keseluruhan. Mencakup budaya mutu pembelajaran, budaya mutu ekstrakurikuler, dan budaya mutu manajemen berbasis sekolah (MBS).

“SD Swasta Islam Terpadu Al Ihya dalam Lomba Budaya Mutu Tingkat Nasional ini akan dipersiapkan untuk mewakili Batubara pada even nasional tahun 2019. Dan kita berharap semoga Kabupaten Batubara bisa menjuarai even nasional tahun ini,” bilang Nur Fitriana menimpali apa yang dikatakan Ilyas Sitorus.

reporter | Bima Pasaribu

Related posts

Leave a Comment