Ditinggal Kabur Orangtua, Siswa Beasiswa ini Harus Tidur di Ruang UKS

siswa beasiswa

topmetro.news – Jagad dunia maya baru-baru ini dihebohkan dengan kisah pilu seorang siswa di Malang. Siswa beasiswa ini terpaksa tinggal di UKS sekolah karena tidak memiliki tempat tinggal.

Kisah itu diunggah salah satu gurunya melalui akun Twitter @vioninot, Rabu (4/9/2019) kemarin.

Diceritakan dalam utas itu, gurunya kaget lantaran siswa tersebut tetap tinggal di kelas meskipun semua teman-temannya sudah bergegas pulang ke rumah masing-masing.

Saat siswa tersebut ditanya kenapa tidak pulang, jawabannya pun semakin membuat gurunya kaget.

Siswa yang diketahui duduk di bangku kelas 10 tersebut mengaku sudah tidak memiliki tempat tinggal sejak Agustus 2019. Ternyata rumah kontrakannya sudah jatuh tempo.

Orangtua Terlilit Utang

Sedangkan kedua orangtuanya sudah kabur karena terlilit utang, meninggalkan siswa tersebut sendirian di Kota Malang. “Dia cerita kalo emang sudah ditinggal ortunya ke Lamongan (a.k.a minggat) sejak Bulan Juli 2019,” tulis sang guru.

“Orangtuanya sudah tidak pulang ke Malang karena terlilit hutang piutang. Ayahnya dulu usaha distributor tapi sudah bangkrut. Ibunya pun ikut minggat,” lanjutnya.

“Sementara anaknya cuman satu ya si B ini. Ditinggal di rumah kontrakan daerah Blimbing. Tahunya, Agustus 2019 rumah kontrakan udah jatuh tempo,” tulis gurunya di Twitter.

Melansir dari Kompas, kepala sekolah tempat siswa B itu menimba ilmu turut membenarkan kabar dimaksud.

“Selasa itu dia tidak pulang. Kenapa kok tidak pulang, ternyata sudah tidak boleh tidur di rumah itu karena ada suatu hal,” kata Kepala SMK Widyagama Malang Mawan Suliyadi, Jumat (6/9/2019).

Sebenarnya siswa B tersebut diketahui pernah tinggal dengan bapak angkatnya sesaat setelah orangtua kandungnya kabur. Bahkan yang mendaftarkannya masuk ke SMK juga bapak angkatnya bernama Pak Angga.

Namun itu tidak berlangsung lama. Siswa beasiswa tersebut harus kembali menerima kenyataan pahit. Dia diusir dari rumah setelah terlibat pertengkaran dengan kedua orangtua Pak Angga.

“Kemarin yang daftar ke sini oleh bapak asuhnya. Ambil jalur yang beasiswa penuh. Saya pikir dengan beasiswa sudah tidak ada masalah. Ternyata masalah tempat tinggal,” kata Mawan.

Dibantu Teman Sekolah

Setelah diusir, B kemudian memilih tinggal di ruang UKS sekolahnya. Sejak saat itu juga dia tidak memegang uang saku. Untuk kebutuhan makannya sendiri diketahui B mendapatkan bantuan dari teman-temannya yang sering memberinya nasi bungkus.

Pihak sekolah pun kemudian menawarkan bantuan sementara dengan memindahkan siswa tersebut ke Asrama Stikes Wisyagama Husada. “Kami sudah konfirmasi. Bertahap nanti pindah ke asrama,” kata Mawan.

Pihaknya pun mengaku akan membantu mengurus beberapa administrasi seperti penyelesaian ijazah SMP yang masih tertahan.

Sementara itu, dari pantauan sekolah, selama ini B tidak pernah menampakkan kalau dirinya sedang mengalami kesulitan tempat tinggal. Bahkan B diketahui rajin dan aktif di kelas. Semua tugas dan ulangan hariannya selalu mendapatkan nilai A.

“Selama ini anaknya baik-baik saja. Tidak seperti anak yang punya beban. Pelajaran juga mengikuti. Praktik juga mengikuti. Menurut teman-teman nilainya juga bagus,” kata Marwan.

sumber | grid.id

Related posts

Leave a Comment