Panglima TNI Tinjau Kesiapan Alutsista untuk Padamkan Karhutla

padamkan karhutla riau

Topmetro.News – Padamkan karhutla (kebakaran hutan dan lahan) Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., didampingi Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., dan Wakasau Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, S.H., M.D.S. meninjau penyiapan Alutsista 1 (satu) Unit Pesawat CN 295. Alutsista dimaksud digunakan dalam operasi pemadaman Karhutla wilayah Kalimantan Tengah di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2019).

padamkan karhutla riau2
foto kiriman | Puspen TNI

Padamkan Karhutla Kesiapan Alutsista Disiagakan

Dalam kesempatan itu Panglima TNI mengatakan bahwa pesawat yang dalam kesehariannya dioperasionalkan oleh Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma ini tengah dipasangi sejenis konsul tambahan.

“Pemasangan konsul tersebut bertujuan agar pesawat nantinya mampu melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yaitu menurunkan hujan buatan di wilayah yang terdampak akibat Karhutla,” ujarnya sebagaimana siaran pers yang diterima Topmetro.News hari ini.

padamkan karhutla riau3
foto kiriman | Puspen TNI

Beroperasi di Wilayah Pekanbaru

Lebih lanjut dijelaskan Panglima TNI saat ini 1 (satu) unit pesawat C212 Casa telah beroperasi di wilayah Pekanbaru Riau untuk melaksanakan pemadaman Karhutla.

“TNI tengah merencanakan pengiriman 1 (satu) unit pesawat C212 lagi dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang untuk membantu pemadaman kebakaran hutan di wilayah Sumatera,” katanya.

“Saat ini pesawat tersebut sedang menjalani Period Inspection 100 (Perawatan Berkala Setiap 100 Jam) dan diharapkan pesawat ini dapat diberangkatkan Minggu (15/9/2019),” ucapnya.

padamkan karhutla riau4
foto kiriman | Puspen TNI

baca juga | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

Seperti disiarkan Topmetro.News sebelumnya, untung ada TNI. Itu yang ada dalam pikiran penulis manakala beberapa waktu lalu, penulis membaca berita tentang penemuan seorang anak yang hilang atas nama Johanis Kanimu berusia 13 tahun. Konon anak tersebut tersesat selama dua pekan di dalam hutan, karena terpisah dengan orang tuanya ketika sedang berburu di Kampung Tanas, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke-Papua.

Ya, anggota Yonif MR (Batalyon Infanteri Mekanis Raider) 411/Pandawa Kostrad yang sedang bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia–Papua Nugini (RI-PNG), berhasil menemukan anak yang hilang itu.

Sekadar diketahui 8 orang personel Yonif 411/Pandawa Kostrad di Pos Kalimaro selanjutnya mengantarkan Johanis Kanimu kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tua itu bernama Melianus Kanimu dan Sensea Ndiken. Mereka berada di sebuah perkampungan di Obaathrow, Distrik Jagebob. Diketahui pula, ikhwal penemuan anak hilang yang tersesat di hutan selama dua pekan itu awalnya diterima info dari warga setempat.

Setelah menerima info berharga ini, petugas TNI lantas mencari keberadaan si anak. Hingga akhirnya mereka bisa dipertemukan dengan keluarganya dengan kondisi selamat, meski kondisi Johanis Kanimu sempat drop dan trauma.

Salah satu fakta ini menunjukkan betapa TNI dekat dengan masyarakat. Bisa dibayangkan betapa bersyukurnya orang tua Johanis Kanimu karena anak mereka ditemukan dalam kondisi selamat.

Tak bisa dipungkiri pula, tugas TNI tak cuma menjaga stabilitas keamanan nasional, menjaga keutuhan NKRI, mengantisipasi ancaman bahaya dari luar. TNI senantiasa menjaga NKRI dari seluruh lini, baik lini perbatasan Indonesia dengan negeri tetangga. TNI juga memiliki tugas dan tanggungjawab besar yakni menjaga batas-batas teritorial laut dan udara.

Mungkin masih jelas di ingatan kita, bahwa tahun 2018 lalu sekitar bulan Oktober, dua unit pesawat asing tak dikenal masuk wilayah Natuna. Ikhwal masuknya pesawat asing itu awalnya info diterima Komando Setor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas).

Selanjutnya pangkalan militer terdekat dan satu-satunya pangkalan militer tipe A dengan diperkuat dua Skadron 12 dan 16 itu langsung menerbangkan dua jet tempur F16 Fighting Falcon ke Natuna dan memerintahkan pesawat asing itu segera keluar dari wilayah Indonesia, kalau tidak ingin ditembak jatuh. Saat itu pula, pesawat asing itu kabur dan keluar dari wilayah Indonesia.

reporter | jeremitaran
kiriman | Puspen TNI

Related posts

Leave a Comment