Latihan Staf Gema Bhakti 2019 Libatkan TNI dan USINDOPACOM

Staf Gema Bhakti

Topmetro.News – Perwira Staf Ahli Tk. II Bidang Bantuan Kemanusiaan Panglima TNI Brigjen TNI Achmad Riad, S.I.P., bersama Deputy Adjutant General Hawaii National Guard Brigadier General Kenneth O. Harra membuka Latihan bersama bilateral tahunan ke 7 Staf Gema Bhakti 2019 melibatkan sejumlah personel TNI dan USINDOPACOM di Hotel Rafles Kuningan Jakarta, Senin (16/9/2019).

Staf Gema Bhakti
foto kiriman | puspen TNI

Staf Gema Bhakti Angkat Isu Berkembang

Pada kesempatan itu, Pa Sahli Tk II Bidang Bantuan Kemanusiaan Panglima TNI Brigjen TNI Ahmad Riad menyampaikan kegiatan latihan bilateral tahunan Gema Bhakti 2019 mengangkat isu yang sedang berkembang di dunia serta masalah sekitar kawasan yaitu ancaman keamanan regional yang bersifat kompleks dan non tradisional yang direspon melalui komando operasi gabungan Indonesia Amerika dalam tugas peace enforcement (perdamaian paksa).

Staf Gema Bhakti3
foto kiriman | puspen TNI

Perkembangan Kerjasama Bilateral

Selanjutnya Pa Sahli Tk II Bidang Bantuan Kemanusiaan Panglima TNI Brigjen TNI Ahmad Riad menyampaikan perkembangan kerjasama bilateral antara TNI dan USINDOPACOM dalam bidang latihan gema bhakti ini telah berkembang dari kegiatan table top exercise materi penanggulangan bencana pada tahun 2013, sampai dengan tahun 2019 dirancang dalam bentuk staf perencana gabungan yang mengangkat masalah mekanisme proses transisi ke operasi pemeliharaan perdamaian dunia di suatu area operasi fiksi.

“Semua proses tersebut berfokus kepada satu tujuan yaitu mencapai interoperabilitas antara TNI dan USINDOPACOM. Cara untuk mencapai interoperabilitas itu dengan melatihkan proses pengambilan keputusan militer multinasional,” tambahnya.

Diminta Aktif Berpartisipasi

Forum latihan staffex ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan pengetahuan anda terkait dengan proses dan strategi penyelesaian konflik suatu wilayah menjadi sebuah perdamaian.

”Berpartisipasi aktiflah dalam setiap diskusi, semakin anda berpartisipasi akan semakin banyak anda belajar.”

”Dengan latihan akan membuat kita lebih baik, sesuai dengan motto sebuah’ kemampuan dapat ditingkatkan melalui apa yang kita lakukan secara berulang’, untuk itu kesempurnaan merupakan sebuah kebiasaan, bukanlah sebuah tindakan tunggal,” pungkas Brigjen TNI Achmad Riad.

Peningkatan Staf Operasional

Sementara itu Deputy Adjutant General Hawaii National Guard Brigadier General Kenneth O. Harra menyampaikan bahwa Latihan Gema Bhakti dirancang untuk meningkatkan staf operasional dalam proses perencanaan, meningkatkan kemampuan komando dan penegendalian serta meningkatkan koordinasi sipil-militer. Brigadir General yakin bahwa semua peserta dapat memenuhi tujuan latihan dan menemukan manfaat penting yaitu persahabatan antara kedua angkatan bersenjata.

Libatkan 66 personel TNI

Latihan Staf Gema Bhakti 2019 dilaksanakan 16 – 23 September 2019 melibatkan 66 personel TNI ketiga matra dan 64 personel tentara Amerika Serikat diantaranya Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat (USINDOPACOM), US Army Pacific, Marines Force Pacific, Pacific Fleet, dan Air Force Pacific.

Latihan tersebut 2019 dilaksanakan untuk memperkuat dan memperluas kerjasama bilateral Amerika Serikat dan Indonesia sekaligus meningkatkan interoperabilitas pada operasi-operasi multinasional.

Gunakan Metode Staff Exercise

Gema Bhakti 2019 merupakan latihan dengan menggunakan metode Staff Exercise (STAFFEX) yang diawali dengan kegiatan Table Top Exercise (TTX) materi Humantiraian Assistance Disaster Relief (HA/DR) dilanjutkan perencanaan Operasi yang merupakan kelanjutan dari kegiatan Gema Bhakti 2018. Hadir Paban 7 Latma Sops TNI Kolonel Inf A. Budi Handoyo selaku Direktur Latihan Gema Bhakti 2019 dan dari pihak Amerika Chief of Joint Staff Colonel Tougher.

baca juga | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

Seperti disiarkan Topmetro.News sebelumnya, Untung ada TNI. Itu yang ada dalam pikiran penulis manakala beberapa waktu lalu, penulis membaca berita tentang penemuan seorang anak yang hilang atas nama Johanis Kanimu berusia 13 tahun. Konon anak tersebut tersesat selama dua pekan di dalam hutan, karena terpisah dengan orang tuanya ketika sedang berburu di Kampung Tanas, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke-Papua.

Ya, anggota Yonif MR (Batalyon Infanteri Mekanis Raider) 411/Pandawa Kostrad yang sedang bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia–Papua Nugini (RI-PNG), berhasil menemukan anak yang hilang itu.

reporter | jeremitaran
kiriman | Puspen TNI

Related posts

Leave a Comment