topmetro.news – Kisah perjuangan Sisingamangaraja XII akan diangkat ke layar lebar. Wacana ini muncul serangkaian dengan rencana pelaksanaan seminar nasional terkait Sisingamangaraja XII yang digagas oleh DPP Horas Bangso Batak (HBB).
Informasi ini diperoleh saat pertemuan para pengurus DPP HBB dan panitia seminar yang digelar di Kantor DPP Horas Bangso Batak Jalan Abdul Hakim Perumahan Classic II No 77C Tanjungsari Medan, Minggu (15/9/2019). Hadir pada pertemuan itu salah seorang calon narasumber seminar, yakni Ir Monang Naipospos. Ada juga pegiat Budaya Batak lainnya, yaitu Tamsiswo Siagian.
Selain itu hadir Ketua DPP HBB Lamsiang Sitompul SH MH, beserta pengurus lain: Capt Tagor Aruan, Jhon Tulus R Sitompul SSos, Selamat Tumanggor, Nurita Sitio, Fanny Oktavia Sianipar, dan lainnya.
Seminar itu sendiri rencananya digelar pada Hari Jumat, 8 November 2019, di Convention Hall Hotel Danau Toba Internasional Medan, pukul 09.00 WIB sampai selesai. Themanya adalah: Mengenal Lebih Dekat Perjuangan dan Kepahlawanan Sisingamangaraja XII. Subthema: Semangat dan nilai perjuangan Pahlawan Kemerdekaan Nasional Sisingamangaraja XII serta pengaruhnya terhadap generasi muda Indonesia.
Direncanakan, hadir beberapa pembicara. Di antaranya Prof Dr KRHT Sinambela (keluarga), Letjen (Purn) TB Silalahi (tokoh masyarakat), Hotman Paris Hutapea (Keluarga Panglima Sisingamangaraja XII), Uskup Emeritus Dr AB Sinaga OFMCap (tokoh agama), Tuan Syeikh Ali Akbar Marbun (sejarahwan), Prof BAS (sosiologi dan antropologi), Ir Monang Naipospos (parmalim), Thompson HS (budayawan), Hilmar Farid PhD (sejarahwan), Wilson SInambela (USA).
Budaya Batak Memudar
Pada pertemuan itu, Lamsiang Sitompul menyampaikan, bahwa Horas Bangso Batak hadir karena keberadaan adat dan Budaya Batak yang semakin memudar. “Kalau tidak segera dilakukan sesuatu, maka dikhawatirkan ke-Batakan akan hilang secara perlahan tapi pasti,” katanya.
Itu sebabnya, kata Lamsiang, maka HBB selalu konsern memperjuangkan keberadan ‘ha-Batahon’ berikut adat dan budayanya. “Termasuk bagaimana agar adat dan budaya itu dijalankan sebagaimana mestinya dengan filosofi yang melatarbelakanginya. Sehingga jangan lagi ada adat otodidak, yaitu adat berdasarkan kebiasaan, bukan karena yang seharusnya,” kata Lamsiang.
Sedangkan Monang Naipospos yang diminta menjadi salah satu pembicara di seminar, pada kesempatan itu memberi banyak masukan. Termasuk juga untuk rencana pembuatan film. Tidak ketinggalan dia juga memberi masukan soal siapa dan bagaimana seharusnya figur yang dilibatkan sebagai pembicara di seminar. Sehingga marwah Sisingamangaraja XII tetap terjaga.
Salah satu masukan yang disampaikan adalah soal prinsip Sisingamangaraja XII, yang lebih baik mati daripada menyerah. “Tumagon marlompan langge unang marikkau pahu. Tumagon marutang mate unang marutang talu. Itulah prinsip Sisingamangaraja XII,” katanya.
Sedangkan terkait rencana seminar dan pembuatan film terkait kisah perjuangan Sisingamangaraja XII, DPP HBB mengaku sudah minta restu kepada Keluarga Sisingamangaraja XII. Termasuk juga kepada Raja Tonggo Sinambela yang merupakan cicit pahlawan nasional itu.
Seminar juga didukung para kepala daerah di wilayah Tapanuli Utara, Selatan dan Tengah, serta Tobasa, Humbahas, Dairi, Tanah Karo dan juga Simalungun.
Film Sisingamangaraja XII
“Salah satu tujuan seminar adalah agar perjalanan dan profil Sisingamangaraja XII bisa difilmkan. Apalagi Sisingamangaraja XII adalah salah satu pahlawan yang paling lama perjuangannya, mencapai 30 tahun. Belum ada film yang mengangkat perjuangan Sisingamangaraja XII, sebagaimana pahlawan lainnya. Dan akan benar menjadi film, bukan sekadar dokumenter,” urai salah seorang panitia.
Disampaikan juga, untuk persiapan film, akan diadakan kajian lebih dalam soal Sisingamangaraja XII. Untuk ini, akan dilibatkan semua figur yang paham dan mengetahui soal pahlawan tersebut.
Untuk mengetahui lebih lanjut soal seminar, bisa menghubungi contact person: Jhon Tulus R Sitompul SSos (081361000894) dan Tri Darma Sipayung SE MSi (085372784444).
reporter | Jeremi Taran