Topmetro.News – Pendidikan kunci keberhasilan dalam menghadapi era perubahan, dengan membangun sumber daya manusia yang unggul sehingga mampu menghadapi tantangan global dalam rangka berkompetisi dan merealisasikan apa yang telah diprediksi bahwa Indonesia akan masuk 4 ekonomi besar di dunia.

Pendidikan Kunci Keberhasilan Jadi Manfaatkan Sebaiknya
Hal ini disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto S.I.P., di hadapan awak media usai menerima penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Jumat (20/9/2019).
Panglima TNI menyampaikan untuk masuk ke dalam 4 ekonomi besar dunia harus mampu manfaatkan sebaik-baiknya bonus demografi yang terjadi pada tahun 2036, dimana diprediksi jumlah penduduk Indonesia adalah 320 juta jiwa dan 50% dari penduduk tersebut adalah usia produktif. “Oleh sebab itu, jangan sampai bonus demografi tidak mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul,” katanya.
“Kesiapan-kesiapan itu mulai sekarang sudah dilaksanakan dengan cara memberikan pendidikan di wilayah-wilayah perbatasan dengan memberikan pendidikan yang dilaksanakan oleh prajurit TNI, termasuk pelayanan kesehatan dan gizi buruk sehingga terhindar dari stanting,” ujarnya.
Beri Role Model
Selanjutnya Panglima TNI menjelaskan untuk dapat menuju Indonesia emas tahun 2045, selain pelayanan pendidikan dan kesehatan, TNI juga memberikan role model kepada anak-anak termasuk yang ada di wilayah terpencil. “Kehadiran TNI dengan postur yang gagah akan memberikan semangat kepada mereka yang ingin menjadi seorang TNI, sehat dan tentunya Smart,” jelasnya.
“TNI akan membantu apabila UNS menginginkan kerja sama dalam rangka membantu pemerintah memajukan dunia pendidikan khususnya di wilayah-wilayah terpencil karena TNI memiliki sarana dan prasarana serta infrastruktur sampai ke pelosok-pelosok,” ungkap Panglima TNI.
baca juga | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA
Seperti diwartakan Topmetro.News sebelumnya, untung ada TNI. Itu yang ada dalam pikiran penulis manakala beberapa waktu lalu, penulis membaca berita tentang penemuan seorang anak yang hilang atas nama Johanis Kanimu berusia 13 tahun. Konon anak tersebut tersesat selama dua pekan di dalam hutan, karena terpisah dengan orang tuanya ketika sedang berburu di Kampung Tanas, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke-Papua.
Ya, anggota Yonif MR (Batalyon Infanteri Mekanis Raider) 411/Pandawa Kostrad yang sedang bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia–Papua Nugini (RI-PNG), berhasil menemukan anak yang hilang itu.
Sekadar diketahui 8 orang personel Yonif 411/Pandawa Kostrad di Pos Kalimaro selanjutnya mengantarkan Johanis Kanimu kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tua itu bernama Melianus Kanimu dan Sensea Ndiken. Mereka berada di sebuah perkampungan di Obaathrow, Distrik Jagebob. Diketahui pula, ikhwal penemuan anak hilang yang tersesat di hutan selama dua pekan itu awalnya diterima info dari warga setempat.
reporter | jeremitaran
kiriman | Puspen TNI