Walau Minim Dukungan, Andre Rosiade Siap Berkompetisi Jadi Exco PSSI

andre rosiade siap berkompetisi jadi exco pssi

Topmetro.News – Walau minim mendapatkan dukungan, Wasekjen (Wakil Sekretaris Jenderal) Partai Gerindra, Andre Rosiade siap berkompetisi menjadi Exco (Executive Commite) periode PSSI 2019-2023, pada 2 November 2019 mendatang.

“Saya mempunyai niat yang baik untuk memberantas mafia sepak bola Indonesia. Mudah-mudahan hasilnya juga baik. Kalau tidak terpilih juga tidak ada masalah,” kata Andre Rosiade di Jakarta, pada Kamis (03/10/2019) dikutip melalu antaranews.com.

Pria yang juga anggota DPR RI periode 2019-2024 itu mengaku, bahwa dia baru mendapatkan dukungan dari satu pemegang suara. Meski demikian, dia tetap tenang karena fokusnya saat ini adalah kelengkapan syarat administrasi, sebagai bakal calon anggota Komite Eksekutif PSSI tahun 2019-2023. “Setelah lolos untuk berkompetisi, saya akan menggalang dukungan dari para voter. Saya mau mengajak mereka untuk memerangi mafia sepak bola,” kata Andre.

Sampai Rabu (02/10/2019) kemarin, Andre Rosiade menjadi salah satu bakal calon anggota Exco PSSI periode 2019-2023 bersama 49 nama lain. Pendaftaran sendiri dibuka, pada Kamis (03/10/2019).

Untuk menjadi calon tetap yang diumumkan pada 23 Oktober 2019, seluruh bakal calon harus melengkapi syarat yang telah ditetapkan. Periode kampanye semua calon anggota Komite Eksekutif PSSI, termasuk ketua umum, digelar pada 24-31 Oktober 2019. Ada pun kongres pemilihan 15 personel Exco PSSI, yaitu seorang ketua umum, dua wakil ketua umum dan 12 anggota Exco PSSI, akan berlangsung pada 2 November 2019.

Ingin Jadi Anggota Exco PSSI Karena Geregetan

Andre Rosiade menambahkan, dirinya ingin menjadi anggota Exco PSSI, karena geregetan dengan situasi persepakbolaan Indonesia. “Saya sudah menyaksikan sepak bola sejak masa taman kanak-kanak sampai sekarang. Saya gegeretan melihat kompetisi kita. Jadi menurut saya harus ada perubahan,” ujar Andre.

Menurut pria yang juga anggota DPR RI 2019-2024 itu, salah satu faktor yang membuat persepakbolaan Indonesia tidak maju, adalah keberadaan mafia. Mafia, menurut Andre, membuat kompetisi lapangan hijau nasional tidak berkembang, dan belum menunjukkan prestasi tinggi.

Andre menilai hal itu menjadi jawaban, mengapa para pemain timnas usia belia yang mampu menggebrak Asia berubah ‘melempem’, ketika memperkuat timnas U-23 dan senior yang kebanyakan diisi pesepak bola profesional Liga Indonesia. “Kita harus memerangi mafia sepak bola, agar tidak lagi mengganggu sepak bola. Mereka membuat kompetisi menjadi tidak sehat,” tutur dia.

Untuk memuluskan jalannya memberantas mafia, Andre berharap dirinya dapat mengisi tugas sebagai komite wasit di PSSI. Laki-laki asal Sumatera Barat itu menganggap bahwa, wasit adalah sasaran empuk para mafia. Oleh karena itu, wasit harus ditingkatkan kemampuan dan profesionalitasnya.

“Wasit harus diberikan tunjangan dan tingkat kesejahteraan yang cukup sehingga tidak gampang tergoda dengan tawaran para mafia. Lalu, harus ada juga pengawasan wasit secara melekat,” ungkap Andre. (TMN)

sumber:antaranews.com

Related posts

Leave a Comment