FPAN DPRD Medan Dukung Rencana Pembangunan Tol Dalam Kota

tol dalam Kota Medan

topmetro.news – Wakil Sekretaris FPAN DPRD Medan Sukamto SE mendukung program Pemprov Sumut terkait pembangunan jalan tol dalam Kota Medan. Pembangunan jalan tol sangat dibutuhkan guna mengantisipasi kemacetan lalulintas.

“Kita sangat mendukung perencanaan pembangunan jalan tol. Juga semua pihak kita harapkan dapat mendukung rencana pembangunan itu agar cepat terealisasi,” sebut Sukamto kepada wartawan, di Gedung DPRD Medan, Kamis (10/10/2019).

Dikatakan, kepadatan penduduk dan peningkatan jumlah kendaraan di Medan sangat pesat. “Kita prediksi, 10 tahun mendatang arus lalulintas di Medan bisa stagnan. Maka sangat perlu ada upaya penataan dari sekarang sehingga penataan infratsruktur, sangat baik,” ujar Sukamto.

Seiring dengan rencana itu, Sukamto berharap Pemko Medan dapat bersinergi dengan Pemprov Sumut. Pemko Medan diharapkan segera melakukan kajian soal dampak sosialnya.

“Dampak sosialnya harus diperhitungkan dari sekarang. Segala dampak pembangunan harus diakomodir dan jangan sampai merugikan masyarakat. Sehingga seluruh masyarakat Medan dapat mendukung percepatan pembangunan,” tegas mantan anggota DPRD Tanah Karo itu.

Tiga Seksi

Sebagaimana diketahui, Pemprov Sumut berencana membangun jalan tol di dalam Kota Medan (Medan Intra Urban Toll Road – MIUTR) sepanjang 30,97 kilometer. Proyek yang menghabiskan anggaran mencapai Rp15 triliun ini ditargetkan rampung tahun 2023 mendatang.

Jalan tol dalam Kota Medan akan dibangun dalam tiga seksi. Seksi I Helvetia – Titi Kuning sepanjang 14,28 km. Kemudian Seksi II Titi Kuning – Pulo Brayan sepanjang 12,44 km. Dan Seksi III Titi Kuning – Amplas sepanjang 4,25 km. Total panjang keseluruhan 30,97 km.

Setelah studi kelayakan dokumen pada 2021 sudah bisa dimulai untuk tahap pembangunan fisik. Paling lama dua tahun, maka 2023 Tol Dalam Kota Medan sudah selesai.

Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Eko D Heripoerwanto mengatakan tol dalam kota dibiayai pihak swasta. Yakni PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Investasinya sebesar Rp15 triliun. Dikerjakan dengan Skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha).

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment