Bupati Aceh Singkil Angkat Bicara Perihal Tantangan Ketua MAA

Bupati Aceh Singkil Dulmusrid

topmetro.news – Bupati Aceh Singkil Dulmusrid angkat bicara mengenai reaksi Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) yang menantang pemerintah agar melakukan penutupan kafe yang beroperasi di Aceh Singkil.

Dalam wawancara tersebut Bupati Aceh Singkil Dulmusrid menjelaskan, sangat sepakat bila warung remang-remang di tertibkan. Karena menurut dia, itu sudah sesuai Qanun yang dipakai di Aceh. Khususnya di Aceh Singkil, yang mengedepankan Syariat Islam.

“Saya sangat sepakat bila warung remang-remang itu ditutup. Bahkan tadi saat saya menghadiri kegiatan di MPU, saya juga tegaskan bahwa ulama jangan diam bila melihat hal akan hal itu,” ucap Dulmusrid.

“Dari banyaknya media yang memberitakan kabar itu membuat kita merasa miris sekali. Apalagi kejadian ini ada di daerah kita,” sambung bupati.

Kepemilikan Warung

Mengenai kepemilikan warung itu adalah Ketua MAA Aceh Singkil, menurut bupati, nanti dikoordinasikan dengan pihak pemerintahan. Supaya diketahui siapa sebenarnya yang punya warung tersebut.

“Dengan adanya bahasa dari Ketua MAA yang menantang pemerintahan untuk melakukan penutupan di semua tempat hiburan, kita serahkan ke pihak berwajib untuk menyelesaikannya. Karena negara kita ini negara hukum. Terlebih kita Aceh ini yang menjalankan Syariat Islam,” tuturnya.

“Bila Ketua MAA terbukti melanggar itu…, ya! Kita pemerintah akan mengambil tindakan untuk mengidentifikasi benar atau tidaknya itu milik dia,” tegas Dulmusrid.

“Satu hal lagi, apabila dia merasa banyak warung atau kafe yang beroperasi di luar syariat di Aceh Singkil, silahkan sampaikan mana saja ada tempat tempat seperti itu. Jangan hanya mengancam, tapi tak mampu menjelaskan dimana. Biar kita turunkan Satpol PP dan WH untuk menertibkan kafe yang jelas melanggar ketentuan tersebut,” papar bupati.

“Kalau memang benar ada silahkan dijelaskan. Jangan hanya mengancam-ancam. Silahkan laporkan ke Satpol PP dan WH atau kepada camat,” tandasnya.

Menurut bupati, Ketua MAA itu seharusnya tidak boleh berbicara seperti itu. Pasalnya, dia adalah pejabat pemeritahan dan yang dituakan sebagai pemegang adat.

“Kita harapkan jangan ada ancam-mengancam. Karena pemeritahan ini tidak perlu diancam-ancam. Pemeritahan tidak mau mengintervensi. Kalau memang salah pasti kita ambil tindakan,” tegas Dulmusrid.

Protes Digerebek

Sebelumnya, dilakukan penggerebekan salah satu warung remang-remang yang diduga kuat adalah milik Ketua MAA Aceh Singkil pada 7 November lalu.

Hal ini berawal saat pengunjung melakukan keributan di tempat itu. Sehingga memancing amarah warga sekitar dan melakukan penggerebekan. Beruntung personil Polsek Gunung Meriah cepat bertindak dan tidak sempat terjadi hal yang tak diinginkan.

Karena merasa tidak terima warungnya ditutup, Ketua MAA inisial JK melakukan protes. Dia pun menantang pihak pemerintah untuk melakukan penertiban terhadap kafe-kafe yang beroperasi, yang menurut dia (JK-red), sama dengan warung miliknya.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment