8 Pembunuh Bayaran Paling Sadis di Indonesia, Nih Daftarnya!

pembunuh bayaran paling sadis

TOPMETRO.NEWS – Siapa pembunuh bayaran paling sadis di negeri ini? Sekadar ilustrasi, pekerjaan atau profesi sebagai pembunuh bayaran ternyata tak cuma ada di film-film action. Pekerjaan pembunuh bayaran ini pun sebenarnya ada ditemukan di Indonesia dan berbau dengan masyarakat. Melakoni profesi ini semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Lantas siapakah mereka?

Pembunuh Bayaran Paling Sadis Selalu Bekerja Rapi

Ada beberapa nama masuk dalam golongan pembunuh bayaran paling sadis. Mereka terkadang tidak bekerja sendirian. Namun, pekerjaan ini dikerjakan secara bersama-sama. Sebab pekerjaan sebagai pembunuh bayaran dilakoni secara rapi hingga sulit dilacak petugas penegak hukum.

Selain itu, sebagaimana dikutip dari laman Okezone, mereka merencanakan pembunuhan dengan matang dan melebur dengan masyarakat. Untuk mengetahui identitas mereka, ada baiknya simak laporan berikut ini.

pembunuh bayaran paling sadis john kei
foto | okezone

1. Jhon Kei

Tan Harry Tantono adalah bos PT Sanex Steel. Pengusaha yang akrab disapa Ayung ini menjadi korban pembunuhan sadis. Kasus ini terjadi tahun 2012 silam.

Diketahui, Tan Harry tewas dengan luka tusuk di sekujur tubuhnya di kamar 2701 Swiss-Bel Hotel, Jakarta Pusat. Kasus pembunuhan ini terjadi persis pada Kamis 26 Januari 2012, dengan melibatkan belasan orang kelompok Kei.

Kelompok Kei terkenal sebagai pentolan dalam bisnis pengawalan, jasa pengamanan dan penagihan utang di ibukota.

John Kei divonis Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat dengan 12 tahun penjara dan dua rekannya masing-masing divonis 1,5 tahun penjara. Namun, di tingkat Kasasi Mahkamah Agung menambah hukuman John Kei menjadi 16 tahun penjara.

pembunuh bayaran paling sadis Iwan Cepi Murtado
foto | okezone

2. Iwan Cepi Murtado

Iwan Cepi Murtado alias Iwan, salah satu pembunuh bayaran berdarah dingin. Kasus Iwan sempat membuat Indonesia gempar. Iwan diketahui beberapa kali telah membunuh sejumlah pengusaha kaya. Di mana Iwan menjadi suruhan para pembesar di negeri ini. Iwan dikenal sangat lihai dalam membidik korbannya.

Sebelum bekerja, jauh-jauh hari sebelumnya, Iwan terlebih dulu menggambar calon korbannya. Bahkan, Iwan mempelajari gerak-gerik calon korban yang akan menjadi sasarannya. Nah, setelah mengetahui secara rinci calon korbannya, Iwan langsung mengeksekusi calon korban hingga tewas.

3. Mulawarman

Kasus pembunuhan juga sempat menghebohkan jagad Indonesia. Di mana Hakim Agung, MA, Syarifuddin Kartasasmita menjadi korban pembunuhan. Syarifuddin dibunuh Mulawarman yang merupakan pembunuh bayaran sadis.

artikel untuk Anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

Kejadian itu terjadi tahun 2001. Syaifuddin Kartasasmita, dilaporkan tewas setelah ditembak empat orang ketika menuju ke kantornya.

Hakim Agung itu dibunuh Mulawarman bersama rekannya. Kasus pembunuhan itu terkait tukar guling (ruislagh) Goro Batara Sakti yang masuk dalam Yayasan Soeharto.

Diketahui, pembunuh dari Hakim Agung Syarifuddin Kartasasmita dilakukan dua orang, Mulawarman dan Bob Hasan. Konon, keduanya melakoni pekerjaan ini atas perintah anak Soeharto.

Berangkat dari kasus itu, pengadilan memvonis Tommy Soeharto bersalah dengan hukuman penjara 15 tahun.

pembunuh bayaran paling sadis gunawan santoso1
foto | okezone

4. Gunawan Santoso, Tembak Mertua dari Jarak Jauh

Nama selanjutnya Gunawan Santoso. Pria ini merancang pembunuhan terhadap Boedyharto Angsono. Gunawan merancang pembunuhan itu dengan cukup sadis. Di mana rancangan pembunuhan itu untuk menghabisi nyawa mantan mertuanya sendiri.

Hal itu dilakoninya lantaran sakit hati dipenjarakan mertuanya dalam kasus penggelapan uang. Nah, setelah dipenjara, Gunawan sempat melarikan diri dan face off.

Gunawan bersembunyi dan merencanakan pembunuhan terhadap mertuanya. Dari rencana yang telah dibuat, mertuanya pun dieksekusi secara mengerikan.

Di mana mertuanya Boedyharto Angsono, dibunuh dengan cara ditebak dari jarak jauh. Eksekusi itu melibatkan empat marinir yang disewa Gunawan Santoso.

Kasus ini terjadi 19 Juli 2003 silam. Di mana Boedyharto Angsono merupakan Direktur Utama PT Aneka Sakti Bhakti (PT. Asaba).

Sebelum Boedyharto, anak buahnya lebih dulu menjadi sasaran pembunuhan, Paulus Teja Kusuma. Paulus diketahui sebagai Direktur Keuangan PT Asaba.

Paulus ditembak dua orang pengendara motor di jalan Angkasa Jakarta Pusat, persis di depan Hotel Golden, pada 6 Juni 2003. Paulus ditembak pembunuh bayaran yang menembakkan peluru ke dada dan leher Paulus. Namun, Paulus selamat dari maut.

Pada 19 Juli 2003 atau enam pekan setelah penembakan Paulus. Giliran Boedyharto yang saat itu bersama pengawal pribadinya, Serda Edy Siyep, anggota Kopassus yang ditembak pembunuh bayaran.

Keduanya ditembak mati sekira pukul 05.30 WIB, di depan lapangan basket Gelanggang Olahraga Sasana Krida Pluit, Jakarta Utara.

5. Eduardus Ndopo Mbete, Pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen

Tahun 2009, kasus pembunuhan dialami Nasrudin Zulkarnaen, Direktur BUMN PT Putra Rajawali Banjaran (PRB). Dalam kasus ini melibatkan orang besar, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar.

Nasrudin ditembak mati usai main golf di Modernland, Tangerang, pada Sabtu 14 Maret 2009. Di mana dalam kasus ini melibatkan eksekutor yang disewa.

Eksekutor itu Eduardus Ndopo Mbete, Hendrikus Kia Walen, Daniel Daen Sabon dan Heri Santoso. Mereka disewa Wiliardi melalui Jerry Hermawan Lo.

6. Gatot Supiartono, Bunuh Istri Pejabat BPK

Kasus pembunuhan juga menimpa Holly Angela Hayu Winanti. Kasus ini terjadi tahun 2013. Korban dibunuh di lantai 9 AT Tower Ebony, Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.

Dalam kasus pembunuhan istri siri pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu melibatkan dua eksekutor yang mendapatkan bayaran Rp40 hingga Rp 50 juta. Dua eksekutor itu disewa suami siri Holly, Gatot Supiartono pejabat BPK.

7. Supriadi dan Wahyudin, Bunuh Pengusaha Imbalan Rp 50 Juta

Pembunuh bayaran satu ini bernama Supriadi. Pria ini berasal dari kabupaten Tanah Laut provinsi Kalimantan Selatan.

Selain Supriadi, pembunuh bayaran lainnya yang berasal dari kabupaten Tanah Laut provinsi Kalimantan Selatan, bernama Wahyudin. Mereka berdua karyawan di salah satu perusahaan swasta Kalimantan Selatan.

Keduanya menghabisi nyawa pengusaha atas nama Samir asal kabupaten Berau. Untuk menghabisi nyawa korbannya mereka mendapatkan imbalan Rp50 juta.

Usai menghabisi nyawa korbannya, mereka membuang jenazah korban ke hutan di kawasan Mayang Mangurai kabupaten Berau.

pembunuh bayaran paling sadis umar jaya1
foto | okezone

8. Umar Jaya

Pria ini, salah satu pembunuh bayaran di provinsi Sumatera Barat. Umar diketahui telah menghabisi nyawa pemilik salah satu kampus di Sumatera Barat, tahun 1996 silam.

Pekerjaan itu dilakoni Umar Jaya bersama rekannya. Saat ini rekan Umar sudah meninggal dunia. Dalam kejadian itu Umar menjalani hukuman penjara selama 11 tahun dan baru menghirup udara bebas tahun 2011 lalu.

Tidak hanya membunuh. Umar juga diketahui pernah beberapa kali tersandung kasus perampokan. Dalam aksinya Umar Jaya kerap membunuh korbannya secara kejam.

baca juga | DI SIANTAR, DAMANIK TEWAS DITIKAM PEMBUNUH BAYARAN 7 LIANG

Seperti diwartakan Topmetro.News sebelumnya, ditikam pembunuh bayaran hingga tewas? Kejadian itulah yang terjadi di kawasan Jalan Cokroaminoto, Kelurahan Proklamasi, Siantar Barat, Sabtu (28/9/2019) dini hari geger. Pasalnya, Uwan Damanik alias Damanik alias Uwan, pria yang diketahui seorang driver ojek online tewas ditikam OTK (Orang tak Dikenal) yang diduga sebagai pembunuh bayaran.

Korban diketahui meregang nyawa setelah sempat dibawa ke rumahsakit Vita Insani yang lokasinya tak jauh dari sekitar TKP (tempat kejadian perkara).
Info yang diperoleh, pria berusia 39 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya setelah ditikami OTK hingga 7 liang. Uwan Damanik dikabarkan sempat dibawa ke rumahsakit namun lantaran kehabisan banyak darah, nyawa korban tak terselamatkan.

sumber | okezone

Related posts

Leave a Comment