Setelah Ditinjau Menpora, Pacuan Kuda Siborongborong akan Dibangun Tahun 2021

Pacuan Kuda Siborongborong

topmetro.news – Lapangan Pacuan Kuda Siborongborong, salah satunya sirkuit klasik yang masih bertahan di wilayah Provinsi Sumatera Utara, akan dibangun pemerintah pusat pada tahun 2021.

Rencananya, akan dibangun sejumlah fasilitas. Seperti tribun berkapasitas besar dan klinik ternak kuda.

BACA | Anggota DPR RI Lamhot Sinaga: Gubsu tidak Memahami Makna FDT

Sport Tourism

Selain itu, pemerintah sendiri bermaksud akan menyelaraskan eksistensi fasilitasnya, guna mendukung program bertema ‘sport tourism’ di Kawasan Danau Toba, yang telah ditetapkan menjadi salah satu superprioritas pengembangan destinasi pariwisata di Nusantara.

Hal itu diungkapkan anggota DPR RI Lamhot Sinaga kepada topmetro.news, Kamis (16/1/2020) lalu, di Tarutung.

“Pada awal Januari lalu, tepatnya tanggal 3 Januari, kita bersama Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan dan Menpora Dr Zainuddin Amali telah meninjau langsung lapangan pacuan kuda Siborongborong. Tentu lewat informasi kita kepada Beliau (Menpora), bahwa Taput sebagai kabupaten induk sebelum memekarkan sejumlah kabupaten, belum memilki sarana dan prasarana olahraga yang memadai. Itu menjadi salah satu pertimbangan Menpora,” kata Lamhot.

Diuraikan juga, bahwa paparan Bupati Tapanuli Utara kapada pihaknya dan Menpora, terkait pengembangan pacuan kuda ini, telah mampu meyakinkan pemerintah pusat.

“Paparan bupati untuk memperoleh ‘kue pembangunan’ dari pusat kepada Menpora sangat masuk akal dan terukur. Dan saya pikir Pak Menteri memiliki sikap yang sama dengan kita (DPR RI), dalam prespektif pengembangan salah satu aset sarana olahraga yang masih bertahan di wilayah Sumut itu,” urai pria yang juga duduk menjadi salah satu Ketua DPP Partai Golkar itu.

Ia menjelaskan, mereka bertiga (Menpora, bupati, dan Lamhot-red), sudah berdiskusi terkait rencana pembangunannya untuk Tahun 2021. “Mudah-mudahan tahun 2021 pembangunan pacuan kuda akan segera terealisasi,” jelasnya.

Lamhot Sinaga juga menguraikan, destinasi Danau Toba yang ditetapkan pemerintah sebagai super prioritas destinasi internasional, tentu membutuhkan pertandingan-pertandingan olahraga.

“Kalau program pemerintah itu namanya ‘sport tourism’. Jadi orang yang mau datang kesini tidak hanya melihat Danau Toba. Tetapi ada pertunjukan-pertunjukan yang dilihat wisata mancanegara dan domestik. Apa itu? Misalnya pacuan kuda yang sudah dilaksanakan turun-temurun di Tapanuli Utara tapi secara khusus di Sumatera Utara,” katanya.

Kalender Pordasi

Legislator Senayan yang duduk di Komisi VI dengan mitra kerja Kementerian Perindustrian, Perdagangan, BUMN, Koperasi & UMKM, Dekopin, Persaingan Usaha, Otoritas Batam itu, juga berharap, turnamen pacuan kuda di Siborongborong hendaknya dilaksanakan tidak hanya sekali setahun. Tetapi menjadi tiga kali setahun.

Tentu turnamen akan permanen dan terdaftar di kalender Pordasi (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia). “Wisatawan di pusaran ‘sport tourism’ akan berkunjung ke Taput. Tidak hanya warga Tapanuli. Tetapi juga wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba,” ungkapnya.

Ekspektasinya, kata Lamhot, pacuan kuda setelah dibangun, akan menyedot wisatawan ke Danau Toba.

Di sisi lain Lamhot juga menjelaskan, dirinya dan Menpora yang sama-sama dari Partai Golkar, juga akan memberikan perhatian terhadap sejumlah fasilitas olahraga di sejumlah kabupaten di Lingkar Danau Toba yang memang membutuhkan pembangunan. “Itu tadi. Tujuan pemerintah ingin membangun ‘sport tourism’ guna mendukung destinasi Danau Toba,” tutupnya.

Sementara sejumlah pengamat kebijakan pembangunan di wilayah ini memperkirakan, pengembangan Pacuan Kuda Siborongborong yang menjurus ke sirkuit bertaraf Internasional, akan menimbulkan ‘multiplier-effect’ bagi warga Desa Silaitlait Siborongborong dan sekitarnya. Khususnya dari sisi ekonomis.

reporter | Jan Piter Simorangkir

Related posts

Leave a Comment