TOPMETRO.NEWS – Penyandang disabilitas pengibar bendera, kenapa tidak? Setidaknya itulah yang dilakoni Prajurit TNI Yonif 755/Yalet/20/3 Kostrad yang tergabung dalam Satgas Papua dibawah pimpinan Letkol Inf Dodi Nur Hidayat sebagai Komandan Satgas (Dansatgas). Mereka mengajarkan anak-anak dari kaum penyandang disabilitas untuk menjadi petugas upacara pengibaran Bendera Merah Putih.
Disabilitas Pengibar Bendera di SLB
Kegiatan pelatihan bagi anak-anak disabilitas pengibar bendera ini dilaksanakan di halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Mimika, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, akhir pekan ini.
Dilaksanakan Pertama Kali
Dansatgas Yonif 755/Yalet/20/3 Kostrad mengatakan pelatihan pengibar Bendera Merah Putih ini dalam rangka menyiapkan anak-anak disabilitas untuk melaksanakan upacara bendera di SLB Negeri yang akan dilaksanakan pertama kalinya.
artikel untuk Anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA
“Kegiatan ini, agar saat pelaksanaan upacara, anak-anak disabilitas mampu mengibarkan Bendera Merah Putih walau dengan kemampuan yang mereka miliki,” ucapnya.
Tanamkan Jiwa Nasionalisme
Menurut Letkol Inf Dodi Nur Hidayat, melatih anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus sudah pasti harus memiliki kesabaran yang tinggi, dan ini merupakan usaha agar mereka mampu melaksanakan kegiatan pengibaran bendera dengan baik.
“Kita harus menanamkan jiwa nasionalisme kepada seluruh masyarakat dan anak-anak dengan segala daya dan upaya,” tutupnya.
Sunardin, Kepala Sekolah SLB Negeri Mimika menyampaikan ucapan terimakasih kepada Satgas Yonif 755/Yalet/20/3 Kostrad, karena TNI dinilai mau membantu dan mengajarkan kepada anak-anak bagaimana caranya mengibarkan Bendera Merah Putih walaupun mereka memiliki keterbatasan tersendiri atau pun memiliki kekhususan tersendiri dibandingkan anak-anak lainnya.
kiriman | Badarudin Puspen TNI