Air Banjir Griya Martubung Kehitam-Hitaman, Pemko Diminta Gandeng PT KIM

Perumahan Griya Martubung

topmetro.news – Hujan lebat di beberapa wilayah, Selasa (29/1/2020), mengakibatkan banjir di sejumlah daerah di Sumut. Tak terkeculi di Kota Medan, termasuk Komplek Perumahan Griya Martubung, Medan Labuhan.

Di perumahan ini, diperkirakan ribuan rumah penduduk terendam banjir hingga sepinggang orang dewasa. Menurut Sudari yang juga anggota DPRD Medan, penyebab utama banjir sepinggang itu, selain curah hujan cukup tinggi, juga buruknya drainase dan tata kelola lingkungan.

Dikatakan Sudari, kondisi terparah terjadi di Blok 8 Perumahan Griya Martubung. Warga yang kondisi rumahnya tidak layak lagi untuk ditinggali, diminta mengungsi ke Masjid di komplek tersebut. “Di blok 8 tadi pagi sudah diumumkan. Warga yang kondisi rumahnya terendam dan tak mungkin untuk ditinggali diminta mengungsi ke masjid,” jelas Sudari.

Saat ini masyarakat sangat prihatin, rumah-rumahnya terkena banjir. Mereka pun sibuk menyelamatkan barang-barang yang berada di dalam rumah.

Air Banjir Kehitaman

Sudari saat berada di lokasi banjir bersama masyarakat menceritakan, memang hujan terjadi disana. Namun banjir datang dan warna airnya kehitam-hitaman. “Diduga air bercampur dengan limbah industri. Mengingat daerah tersebut sebagiannya merupakan area industi di Kota Medan,” ujarnya.

Dia juga menduga banjir melanda kawasan tersebut terjadi dari curahan hujan di tempat lain. “Kita minta pemerintah cepat tanggap terhadap banjir yang sudah sering terjadi disana,” ujarnya.

Untuk mengatasinya, Sudari memberikan masukan kepada pemko untuk melakukan kerjasama atau menggandeng PT KIM, agar sama-sama mencari jalan keluarnya. Sehingga masyarakat tidak selalu terancam jiwanya setiap hujan turun.

“Belasan tahun permasalahan banjir di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan tak kunjung selesai. Bahkan banjir yang selalu membawa limbah ke pemukiman warga menjadi momok yang menakutkan,” ujar Sudari.

Sungai dan Drainase

Menurut politisi PAN itu, kemungkinan besar sering terjadi banjir kiriman di kawasan Kelurahan Tangkahan itu, karena pengaruh debit aliran sungai/parit pada beberapa titik sepanjang DAS.

Selain itu, kurangnya jaringan drainase pada daerah pemukiman penduduk dan penyempitan DAS di hulu. Karena itu, kata Sudari, perbaikan total dranase harus segera dilakukan.

“Apa guna jalan misalnya bagus, namun drainase kurang diperhatikan. Harusnya sejalan. Kalau perlu harus diutamakan agar masyarakat terhindar dari ancaman banjir setiap saat pada kawasan rawan banjir,” ujar Sudari.

BACA JUGA | Curah Hujan Tinggi, Kota Medan Kembali Banjir

Sudari pun mengimbau masyarakat agar selalu membersihkan drainase di sekitar rumah dan tidak membuang sampah sembarangan ke parit. “Masyarakat juga harus punya kesadaran yang tinggi untuk menjaga kebersihan lingkungan. Terutama jangan membuang sampah ke parit sembarangan,” harapnya.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment