Pelajar Kelas 6 SD Meninggal Ditimpa Tembok Penahan Tanah di Aek Siansimun,Tarutung

longsor dan banjir

topmetro.news – Hujan deras yang mengguyur wilayah Lembah (Rura) Silindung Kabupaten Tapanuli Utara kemarin malam hingga subuh, menyebabkan terjadinya longsor dan banjir di sejumlah lokasi.

Menyusul berita duka yang mendalam dari Desa Aek Siansimun, Kecamatan Tarutung yang mengakibatkan Liberti Lumbantobing (13), pelajar kelas 6 SD meninggal dunia akibat tertimpa longsoran tembok penahan tanah (TPT), yang berada persis di atas rumah orangtuanya.

Peristiwa terjadi Jumat (31/1/2020) sekira pukul 02.30 WIB subuh. Di subuh naas itu, korban bersama kedua adiknya sedang tidur di ruangan tengah. Ruang itu persis bersampingan dengan tembok penahan tanah milik warga yang berada di atas rumah mereka.

Adik korban yang masih pelajar SD juga ikut jadi korban. Kondisi tubuh adik perempuanya Libran Br Lumbantobing (11), juga mengalami luka di bahagian punggung dan sedang menjalani perawatan.

Sementara si bungsu, Ayu Magadalena Lumbantobing masih mengalami shock atas peristiwa itu.

Korban (Liberti), sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak dapat diselamatkan. Pihak rumah sakit menjelaskan, korban ditangani sekitar pukul 03.00 WIB (subuh) dan dipastikan meninggal dunia sekitar pukul 03.10 WIB. Dari hasil pemeriksaan medis, saat korban ditangani, nadi dan jantung korban tidak berdenyut lagi.

Benturan di Kepala

Korban tewas akibat ditimpa tembok penahan tanah sedang ditangisi keluarganya | topmetro.news/Jan Piter Simorangkir

Ditemukan bekas benturan keras di bahagian tubuh korban terutama kepala, akibat tertimpa material longsoran (batu bercampur semen). “Kepala dari korban sudah berubah bentuk dan diperkirakan akibat tertimpa longsor,” terang humas RSUD Tarutung Saroha Nababan kepada topmetro.news.

Di Aek Siansimun, pemilik rumah yang tertimpa atau orangtua si korban, Kisar Bangun Lumbantobing (41) dan istrinya Lasmarohana Hutagalung terlihat diselimuti luka sangat dalam atas musibah itu.

Jasad korban disemayamkan di rumah orangtua Kisar Lumbantobing. Lokasinya berada persis di depan rumah mereka yang kondisinya sudah mengalami kerusakan cukup parah.

Di lokasi peristiwa, Kepala Desa Aek Siansimun Junios Lumbantobing pun menjelaskan, korban akhirnya meninggal dunia setelah tidak dapat lagi diselamatkan. “Peristiwa terjadi sekira pukul 02.30 WIB. Dimana korban sedang tertidur di ruang tengah bersama kedua adiknya,” terangnya.

Rencananya, hari ini korban akan dikebumikan.

Kepala Desa juga menerangkan, bahwa pemilik tembok di atas rumah korban bernama Iwan Lumbantobing.

Ia menuturkan longsor terjadi saat hujan masih deras. Hujan deras itu, sebut dia, membuat tembok penahan tanah (TPT) ambruk terseret longsor yang kemudian menimpa bagian belakang rumah Kisar Bangun Lumbantobing (41), warga Desa Aek Siansimun dan istrinya Lasmarohana Hutagalung.

“Bagian ruang tengah rumah milik Kisar mengalami kerusakan. Dan kejadian tersebut menelan korban jiwa anak kandung Kisar Lumbantobing atas nama Liberti Lumbantobing (13) yang sedang tidur persis di ruang tengah rumahnya. Dan Kisar Bangun Lumbantobing dan istrinya Lasmarohana Hutagalung, penghuni rumah, dalam kondisi selamat, “paparnya.

Upaya Perbaikan Rumah

Sementara Camat Tarutung Renhard Lumbantobing memerintahkan warga bergotong-royong membantu mengangkat timbunan longsor dari rumah Kisar Bangun Lumbantobing.

“Kami bersama warga dan dibantu dengan anggota Koramil 22 Tarutung dan Polsek Sipoholon berupaya melakukan kerja bakti bergotong-royong membersihkan longsoran tanah. Untuk sementara waktu, pemilik rumah kami ungsikan ke rumah orangtua Kisar Bangun Lumbantobing,” jelasnya.

Terhadap rumah korban yang saat ini mengalami kerusakan, Renhard Lumbantobing mengatakan akan ada pembicaraan dengan pemilik rumah. Dibahas setelah anaknya dikebumikan.

“Pada dasarnya kita bersama pemerintahan desa dan masyarakat siap membantu bergotong-royong memperbaikinya,” jelasnya.

Terpisah, Kadis Sosial Kabupaten Tapanuli Utara Irwan Hutabarat menjelaskan, akan memberikan bantuan untuk perbaikan rumah korban. Tentunya sesuai kemampuan anggaran pemerintah.

reporter | Jan Piter Simorangkir

Related posts

Leave a Comment