Siswa Kesurupan Hingga Minta Pindah, SMK BBC Medan Malah Minta Lunasi Uang SPP

SMK BBC Medan

topmetro.news – Dunia pendidikan tercoreng lagi, kali ini diduga dilakukan SMK BBC Medan di Jalan Bhayangkara Ujung No 368, Kecamatan Medan Timur. Pasalnya, pihak sekolah hingga saat ini tidak juga mengeluarkan surat pindah salah satu Siswanya yang bernama Nurul Aviqa.

Padahal, Nurul yang duduk di kelas X itu sudah tidak lagi bersekolah sejak bulan Agustus tahun lalu. Ironisnya, untuk mendapatkan surat pindah tersebut pihak sekolah tetap meminta uang SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) agar dilunasi hingga bulan Februari tahun ini.

SMK BBC Medan Diduga Tahan Surat Pindah Siswa

“Gak sanggup lah kami bang, kalau harus melunasinya sampai bulan ini. Padahal anak kami sudah tidak masuk lagi sekolah mulai bulan Agustus tahun lalu,” kata Syaiful, paman Nurul kepada Koran Top Metro (grup topmetro.news), Selasa (11/2/2020).

Syaiful menambahkan, kronologis tersebut terjadi sekitar bulan Juli tahun lalu. Saat itu Nurul dan beberapa siswa lainnya kesurupan saat sedang mengikuti proses belajar mengajar di SMK BBC Medan.

“Karena kejadian kesurupan itu, Nurul akhirnya takut bersekolah lagi dan memutuskan pindah sekolah. Orang tua Nurul sempat mendatangi sekolah dan meminta surat pindah. Pihak sekolah menyarankan untuk membayar uang sekolahnya di bulan Agustus,” terangnya.

Setelah dibayar, lanjut Syaiful, pihak sekolah meminta orang tua Nurul agar menunggu surat pindahan tersebut karena masih proses dan nanti akan dikabari.

“Namun setelah ditunggu beberapa bulan, pihak sekolah tidak juga menghubungi orang tua Nurul. Saat didatangi, justri pihak seolah meminta agar orang tua Nurul melunasi uang SPP hingga Februari ini,” jelas Syaiful.

Kepala SMK BBC Medan Arogan

SMK BBC Medan
Kepala SMK BBC Medan, Efendi Syahputra

Sementara itu, Kepala SMK BBC Medan, Efendi Syahputra saat didatangi Koran Top Metro tidak bersedia komentar terkait masalah tersebut. Bahkan pria berkacamata tersebut, dengan nada emosi membentak dan menantang wartawan untuk memberitakannya di media.

“Aku gak mau komentar, kau beritakan saja. Kau pikir kau siapa,” kata Efendi Syahputra dengan nada lantang, Selasa (11/2/2020).

Terkait kasus ini, Praktis Hukum, Suherman SH mengaku, sangat menyayangkan tindakan kepala sekolah yang arogan tersebut.

Baca Juga: Anggota DPRD Medan Minta Plt Walikota Perhatikan Keluhan Warga Gang Kelabu Medan Timur

“Seharusnya tenaga pendidik memberikan contoh yang tauladan kepada anak didiknya, bukannya malah bersikap seperti preman. Bagaimana mungkin dia menginginkan muridnya agar memiliki etika yang baik, sementara kepala sekolahnya tidak memberikan contoh tersebut kepada muridnya,” ucapnya, saat dihubungi Koran Top Metro.

Suherman SH juga menyarankan, agar pihak sekolah memberikan surat pindah mantan siswa SMK BBC Medan tersebut bisa sekolah dengan tenang di tempatnya yang baru.

“Berikan saja surat pindahnya, apalagi siswa tersebut sudah lama tidak mengikuti proses belajar di sekolah tersebut. Trus kenapa harus diminta lagi uang sekolahnya, kan kasian orang tua muridnya,” pungkas Suherman.

Sumber | TIM

Related posts

Leave a Comment