Warga Aceh Singkil Protes Jam Malam dan Penutupan Warung Kopi

pemberlakuan jam malam

topmetro.news – Imbauan yang dikeluarkan pemeritah provinsi mengenai adanya pemberlakuan jam malam mendapat protes warga Aceh Singkil. Mereka menilai, imbauan itu tidak perlu untuk pencegahan mewabahnya Virus Corona yang saat ini membuat dunia kewalahan.

Hal ini disampaikan salah seorang warga Desa Ujung, Dani Swara Manik, kepada reporter topmetro.news. Menurut Dani, imbauan diberlakukanya jam malam berdampak negatif bagi pengusaha warung kopi dan rumah makan.

“Sebenarnya tidak perlu memberlakukan jam malam di Aceh singkil, apabila pemerintah berani mengambil kebijakan untuk menutup semua jalur masuk dan melakukan karantina Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara ketat,” ucap Dani, Kamis (2/4/2020).

Menurutnya, pemberlakuan jam malam, meliburkan sekolah, menutup usaha masyarakat dan melarang keramaian, akan sia-sia jika akses jalan transportasi darat dan laut masih buka.

Akses Ke Aceh Singkil

Dani menyebutkan, seluruh pintu masuk ke Aceh Singkil, baik dari udara, laut, dan darat sudah seharusnya ditutup. Mengingat di Aceh Singkil belum ada yang positif Covid-19.

“Kami meminta pemerintah agar dapat memberhentikan sementara jalan masuk ke Aceh Singkil. Demi menjaga agar Covid-19 tidak masuk ke Aceh Singkil,” tuturnya.

BACA JUGA | Dampak Virus Corona, Pasar di Aceh Singkil Lengang

“Selain itu, maklumat memberlakukan jam malam dapat merugikan usaha-usaha kecil masyarakat. Terutama yang usahanya warung kopi dan makanan malam,” sebut Dani.

“Kalau kami disuruh di rumah, bisa-bisa kami mati kelaparan. Bukan mati karena Covid-19,” imbuhnya.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment