topmetro.news – Komisi III DPRD Samosir meninjau jalan nasional yang longsor di Desa Huta Hotang, Kecamatan Onan Runggu, Samosir, Rabu (6/5/2020).
Ketua Komisi III Jonner Simbolon turun ke lapangan didampingi anggota Komisi III Rismawati Simarmata, Pantas Marroha Sinaga, Pantas Lasidos Limbong, Parluhutan Sinaga dan Parluhutan Samosir.
Turut bersama mereka, Sekretaris PUPR Pemkab Samosir, staf sekretariat, serta pihak dari PT PP dan PT Seneca sebagai penyedia jasa.
Jalan lingkar Samosir serta merupakan proyek multiyears menelan APBN sebesar Rp367 miliar lebih tersebut, baru selesai dikerjakan pada tahun 2019 lalu.
Longsornya jalan nasional lingkar Samosir membuat pengguna jalan harus lebih hati-hati. Apalagi mereka yang belum mengetahuinya, bisa saja terjebak dan mengakibatkan kecelakaan.
Anggota Komisi III yang juga mantan Ketua DPRD Samoair Rismawati Simarmata mengatakan, bahwa hasil monitoring tersebut mereka langsung rekomendasikan. Agar pihak PUPR Pemkab Samosir langsung menyurati Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut I di Medan.
Titik Longsor

Sementara anggota Komisi III Pantas Lasidos Limbong menjelaskan, bahwa dari hasil monitoring yang mereka lakukan, terdapat tujuh titik jalan nasional yang longsor cukup parah. Salah satunya di Desa Huta Hotang Kecamatan Onan Runggu.
Menurut Pantas Limbong jalan longsor tersebut harus segera ditangani. “Kita khawatir di musim penghujan nanti, akan semakin parah. Dan bisa patah atau putus total. Dan yang akan berdampak ke masyarakat Samosir,” ujar dia.
Menurut warga setempat, bahwa jalan nasional yang longsor itu terjadi pada musim penghujan Bulan April 2020 yang lalu. Walau longsornya sangat parah, namun sampai saat ini pihak Kementerian PUPR belum melakukan penanganan.
reporter | TIM