Pomparan Raja Sihotang Indonesia Berencana Temui Keluarga Korban Pembunuhan di Malaysia

Pomparan Raja Sihotang

TOPMETRO.NEWS – Pengurus Punguan Pomparan Raja Sihotang Sigodangulu dan Boru (PPRSSB) Indonesia berencana ke Malaysia. Tujuannya menemui keluarga majikan yang dibunuh Jonathan Sihotang, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kota Pematangsiantar.

Pomparan Raja Sihotang Meminta Maaf

Patar Sihotang, Sekretaris PPRSBB Wilayah Jabodetabek menuturkan, tujuan itu untuk meminta maaf kepada keluarga Sea Seok Nee (korban pembunuhan) dan Pemerintah negara Malaysia. Termasuk mengharapkan akan dibukakan pintu maaf terhadap Jonathan Sihotang.

“Kita akan minta maaf kepada keluarga korban dan memohon agar mereka memberikan keringanan, namun tentunya sesuai prosedur hukum di negeri seberang,” ujarnya, Selasa (28/7/2020).

Chairman Human Trafficking Watch (HTW) ini menilai, Jonathan termasuk korban perdagangan manusia (human trafficking), karena ada unsur ekspoloitasi yang modusnya memanfaatkan tenaganya dengan cara tidak memberikan gaji selama 9 bulan.

Membunuh Karena Kesal

Ini diperkuat dengan pengakuan Asnawati Sijabat istri Jonathan, jika suaminya membunuh lantaran kesal dan kecewa pada majikannya tidak membayar. Ini termasuk praktik eksploitasi terhadap Jonathan Sihotang selama 9 bulan, dengan tidak memberikan gajinya.

Rasa Simpatik dari Horas Bangso Batak

Sebelumnya Ketua Umum DPP Horas Bangso Batak (HBB), Lamsiang Sitompul berharap, para pengacara kondang orang Batak bersimpati dan ikut memperjuangkan keringanan hukuman kepada Jonathan.

“Sebagai orang Batak harus ‘mangkuling mudar’ (terpanggil) ikut membantu tanpa imbalan. Kita juga memikirkan akan membuat perwakilan HBB di Malaysia, karena sudah banyak orang Batak yang menjadi TKI,” kata Lamsiang.

Dirinya berharap, orang-orang Batak supaya bergabung di HBB, karena masalah akan tetap ada.

Pasalnya, setelah ada permasalahan orang Batak di luar negeri, barulah kalang kabut.

Belum Beri Advokasi

Apalagi hingga kini, perkumpulan orang Batak di Malaysia belum ada yang memberikan advokasi terhadap rekan-rekannya yang tersangkut masalah hukum.

Sementara informasi dari Asnawati Sijabat, saat ini Jonathan kondisinya baik dan sehat di penjara, bahkan baru saja dikunjungi Pastor.

Doa Anak untuk Tuhan

Sedangkan anak-anak Jonathan Sihotang yang tinggal bersama kakek neneknya di Siantar berharap kepada Tuhan melalui doa semoga ayah mereka bisa terbebas dan bertemu lagi dengan mereka.

Jonathan terancam hukuman mati di Malaysia, karena dituduh membunuh majikannya pada 19 Desember 2018 lalu. Jonathan sudah menjalani sidang perdana di Mahkamah Majistret pada 31 Desember 2018.

Agenda sidang, jaksa penuntut membacakan dakwaan di hadapan hakim dan persidangan akan dilanjutkan sekali lagi dengan agenda putusan Pengadilan (vonis).

Sekadar diketahui, selain membunuh majikan perempuannya, Jonathan juga didakwa menciderai 2 orang anak laki-laki di Tasek Gelugor, Malaysia. Jonathan saat ini ditahan di penjara Pulau Pinang, Georgetown-Malaysia.

BERITA TERKAIT | Sihotang Terancam Hukuman Mati, Simak Respons Asnawati Sijabat

Seperti diwartakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, terancam hukuman mati di Malaysia, begitulah nasib Jonathan Sihotang alias Sihotang alias JS (33) seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kota Pematangsiantar. Dia ditangkap pihak kepolisian negara Malasyia setelah diduga membunuh majikannya pada tahun 2018 silam.

Orang tua JS yakni Asdin Sihotang mengaku menyurati Presiden Joko Widodo, memohon agar hukuman anaknya diberi keringanan. Anaknya, sebutnya, terancam hukuman mati oleh pengadilan setempat. Lantas, simak respons istrinya Asnawati Sijabat, berikut ini!

reporter | jeremitaran
sumber/foto | lintangnews

Related posts

Leave a Comment