Dasar Danau Toba Banyak Lubang Jadi Kendala Pencarian Butarbutar yang Tenggelam

TOPMETRO.NEWS – Korban tenggelam di Danau Toba yang sudah dicari selama sepekan, tidak membuahkan hasil. Padahal pencarian korban bernama Imran Butarbutar alias Imran alias Butarbutar yang tenggelam di perairan Danau Toba, Tongging, Kabupaten Karo sudah digelar selama sepekan. Ada sejumlah hal yang membuat sulitnya menemukan korban yang diduga kini berada di dasar kedalaman danau.

Tenggelam di Danau Toba, Ibu Korban Ikhlas

Lantaran sudah sepekan dicari tak membuahkan hasil, tim SAR memutuskan untuk menghentikan pencarian.

Sariman Sitorus, Humas Kantor SAR Medan dalam keterangannya, Sabtu (29/8/2020) mengatakan keputusan untuk menghentikan pencarian itu setelah pihaknya melakukan evaluasi terhadap tim di lapangan dan keluarga korban.

“Pihak keluarga juga telah mengikhlaskan korban,” kata Sariman.

Gunakan Perahu LCR Basarnas

Dikatakan Sitorus, selama 7 hari Tim SAR sudah berusaha semaksimal mungkin mencari keberadaan korban berusia 19 tahun itu.

Menurut dia, selama proses pencarian, tim menggunakan perahu LCR milik Basarnas dan Dit Samapta Poldasu untuk menyisir perairan Danau Toba. Selain itu, tim juga dibantu dengan kamera bawah air (Vibrascope) milik Dit Samapta Poldasu.

Penelusuran pencarian dimulai dari lokasi korban tenggelam hingga mengarah ke Timur hingga arah Barat. Arah timur, yaitu Desa Sibolangit dan arah Barat; Desa Tongging.

“Pencarian dilakukan sebanyak tiga jali setiap harinya. Banyaknya palung (lubang dalam danau) diduga menghambat pencarian korban,” ujar Sariman.

7 Hari Harus Dihentikan

Sementara itu Muhammad Rizal Rangkuti, ketua tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Medan, Sabtu (29/8/2020) di Tongging menyebut, korban belum juga ditemukan. Namun sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) bahwa, jika dalam waktu tujuh hari korban belum juga ditemukan maka pencarian harus dihentikan.

“Operasi SAR sudah kita hentikan. Hari ini kita mulai operasi pencarian pada pukul 07.30 WIB pagi dan kita hentikan di jam 14.00 WIB siang tadi,” kata Rizal, Sabtu (29/8/2020).

Menyelam 25 Meter

Menurut Rizal, pencarian korban atas nama Imran Butar-butar itu sudah dilakukan selama 7 hari, terhitung sejak 23 Agustus hingga 29 Agustus 2020.

Pencarian korban, kata dia, dengan cara menyelam dan penyisiran secara zikzak di dalam danau sampai kedalaman 25 meter dan hasilnya nihil.

Selanjutnya, pihaknya hanya akan melakukan pemantauan. Apabila korban terlihat naik ke permukaan atau ada tanda-tanda maupun laporan dari warga, maka tim akan segera kembali ke TKP untuk melakukan evakuasi.

Sekadar diketahui, korban Imran Butar-butar yang dilaporkan tenggelam di Danau Toba berasal Desa Peresmian, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun.

Info awal, korban dikabarkan tenggelam saat berenang di Pemandian Pesanggrahan yang berada di kawasan objek wisata Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, pada Minggu 23 Agustus 2020 lalu.

Korban Bersama 4 Temannya

Awalnya remaja tersebut datang ke lokasi pemandian di Tongging bersama empat orang rekannya, yaitu Ruben Situmeang, Yonnes Sinaga, Yeheskiel Ginting, dan Dikson Sinaga dari Kabupaten Simalungun.

Namun nahas, saat sedang asik berenang bersama teman-temannya di pinggiran danau, tiba-tiba Imran terlihat berhenti berenang dan tenggelam tidak sempat terselamatkan.

Paranormal Diturunkan Mencari Korban

Pada hari ke empat pencarian korban dibantu paranormal pun sudah diturunkan ke lokasi tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan korban.

“Paranormal sudah di turunkan ke lokasi tapi belum juga terlihat hasilnya,” sebut Warga Saran Padang di lokasi kejadian.

Semua warga kecamatan Dolok Silau, Camat Dolok Silau dan Pangulu se-kecamatan Dolog silau sempat berada di lokasi untuk mencari korban dengan menggunakan alat seadanya.

Sementara orangtua korban, Panahatan Butarbutar (52) dan Menti Br Sinaga (50) masih tetap berharap agar anaknya ditemukan.

reporter | jeremitaran
sumber | berbagaisumber