TOPMETRO.NEWS – Penjaga perdamaian internasional, helikopternya dilaporkan jatuh. Sedikitnya 7 orang tewas dalam insiden di Mesir itu. Menurut salah seorang pejabat Israel, lima warga Amerika tewas dalam kecelakaan itu. Korban lainnya warga negara Prancis dan warga negara Ceko dan semuanya anggota militer.
Penjaga Perdamaian Internasional dalam Misi Pengintaian
Seorang korban selamat diterbangkan ke resor Eilat, Israel, di mana dia kemudian dibawa dengan helikopter Israel ke rumah sakit di utara.
Pejabat itu menyebut Israel awalnya mengirim helikopter untuk menyelamatkan yang terluka, tetapi membatalkan misi itu setelah kematian dikonfirmasi.
Helikopter dimaksud jenis UH-60 Black Hawk, sedang dalam misi pengintaian dan jatuh di dekat pulau Tiran di Semenanjung Sinai Mesir, tampaknya karena kegagalan teknis, kata pejabat Mesir itu.
Baik pejabat Israel maupun Mesir mengatakan penyebab jatuhnya helikopter itu murni kecelakaan dan tidak ada tanda-tanda pesawat diserang.
Kelompok militan Islam yang berafiliasi dengan kelompok ISIS diketahui aktif di Sinai.
Kantor Pasukan dan Pengamat Multinasional (MFO) di Israel mengkonfirmasi telah terjadi kecelakaan dan penyelidikan sedang dilakukan tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Sekadar diketahui MFO merupakan organisasi multinasional yang memantau perjanjian perdamaian berusia 40 tahun antara Israel dan Mesir. Menurut situs webnya, MFO memiliki 1.154 personel militer dari Amerika Serikat dan 12 negara lain yang meliputi area seluas lebih dari 3.860 mil persegi (10.000 km persegi) di Sinai. Sekitar 452 personel adalah orang Amerika.
BACA SELENGKAPNYA | Serda Nainggolan Gugur, Heli TNI Jatuh di Papua
Seperti diwartakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, heli milik TNI jatuh di Papua. Tim DVI RS Bhayangkara Polda Papua berhasil mengidentifikasi jenazah 12 korban dalam peristiwa kecelakaan heli MI-17 TNI AD yang jatuh di Pengunungan Bintang, Papua. Ke 12 jenazah korban berasal dari sebelas kantong jenazah yang dievakuasi ke RS Bhayangkara. Salah satunya Serda Nainggolan.
“Dari sebelas kantong jenazah yang dibawa ke RS Bhayangkara, Tim DVI telah melakukan pemeriksaan identifikasi pada Sabtu (15/2/2020) pukul 11.40 WIT melalui pemeriksaan post mortem dan penelusuran ante mortem yang kami lakukan, selanjutnya kami melakukan sidang pencocokan/rekonsiliasi/matching proses dan hasil telah final,” ujar Kombes Pol drg Agustinus, MHT, Ketua Tim DVI Mabes Polri dalam jumpa persnya di RS Bhayangkara, Polda Papua, Minggu (16/2/2020).
reporter | dpsilalahi
sumber | Sky News/kontan/mistar