TOPMETRO.NEWS – Sering ditinggal istri. Begitulah SY, pria yang diketahui dua kali nekat mengakhiri hidup namun selalu gagal. Warga Dusun IX Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang kembali berbuat nekat.
Usahanya untuk mengakhiri hidup pada tahun 2017 silam dengan cara gantung diri namun berhasil digagalkan warga, diulanginya lagi.
Kali ini aksi nekat SY menyayat pergelangan tangannya dengan sebilah pisau dapur. Beruntung aksi nekatnya itu berhasil diketahui anaknya yang masih berusia 8 tahun. Sehingga usahanya untuk bunuh diri yang kedua, Kamis (15/4/2021) lalu pun gagal lagi.
Melihat ayahnya sudah berdarah-darah, bocah ini kemudian mendatangi tetangganya ND boru Siburian (32), sembari menangis.
Kepada wanita itu, RH mengatakan ayah kandungnya itu hendak bunuh diri.
Tak pelak lagi, Boru Siburian langsung mendatangi kediaman SY sembari memberitahukan kepada tetangga lainnya.
Puluhan warga kemudian berdatangan dan membantu mengobati luka di pergelangan tangan kiri SY yang sudah disayat dengan pisau cutter baru itu.
Perangkat desa setempat kemudian menghubungi Polsek Tanjung Morawa.
Polisi pun tiba di lokasi untuk proses penyelidikan.
Terpaut Masalah Rumah Tangga
AKP Sawangin, Kapolsek Tanjung Morawa, Jumat (16/4/2021) mengatakan, motif SY coba mengakhiri hidupnya karena masalah rumah tangga.
SY mengaku nekat bunuh diri karena pengaruh ekonomi dan permasalahan rumah tangga.
Dia ditinggalkan isterinya selama sepekan sehingga tidak sanggup menafkahi ketiga anaknya.
“Motifnya masalah rumah tangga, istrinya sering pergi ke Riau,” kata polisi.
Berdasarkan pengakuan istrinya kepada polisi, SY juga pernah mencoba mengakhiri hidupnya pada tahun 2017 silam dengan cara gantung diri.
Saat itu, dia berhasil diselamatkan warga.
TOPIK SERUPA | Ayah Tega Gilir 5 Putri Kandung, Alasan Karena Ditinggal Istri
Sebagaimana dilaporkan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, ditinggal isteri, seorang pria berusia 38 tahun berinisial S nekat menggauli 5 putri kandungnya. Pelaku dilaporkan tega menggagahi darah dagingnya sendiri berinisial N (14), VL (13), DN (10), GZ (7), dan NA (4).
Sementara istrinya, yang juga ibu kandung ke 5 korban, berinisial A (38) sejak beberapa waktu lalu meninggalkan rumah.
AKP M Ginting, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan, Jumat (19/2/2021) menerangkan, S yang berprofesi sebagai penarik becak bermotor (betor) merupakan warga Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan. Pelaku ditangkap di rumahnya, pada Kamis (18/2/2021).
penulis | jeremitaran
sumber/foto | metrokampung