TOPMETRO.NEWS – Asni warga Jalan Letda Sujono No. 153 A Medan mengalami kehilangan uangnya sebannyak Rp86 juta dari dalam tabungan Bank Sumut miliknya tujuh bulan lalu belum juga menemui titik terang dari pihak Bank Sumut.
Janda berusia separuh baya ini menceritakan, tekatnya untuk berangkat naik haji sudah bulat maka dengan itu, dirinya pun menabung di Bank Sumut untuk bekal naik haji nya nanti.
Singkat cerita, dirinya yang sudah lama menabung di Bank Sumut lalu mencoba mengecek jumlah uangnya yang sudah terkumpul di tabungannyan.
Sesampainya di di Bank Sumut, dirinya langsung mengecek isi tabungannya ke Kasir, namun begitu dicek ternyata uang yang selama ini di tabung Asni telah kosong. Bagai disambar petir disiang bolongn Asni pun langsung mempertanyakan kenapa uang yang ada di tabungannya bisa lenyap.
“Itu urusan kami kepada Polisi dan bukti CCTV nanti kami serahkan ke Polisi,” kata Asni menirikan ucapan petugas Bank Sumut kepadanya.
Karena merasa dirugikan, Asni pun langsung mendatangi Polrestabes Medan guna melaporkan permasalahan yang baru saja dialaminya.
Karena permasalahannya sudah berjalan selama tujuh bulan belum juga menemui titik terang dari pihak Bank Sumut. Akhirnya, Asni mengadu ke wakil rakyat DPRD Sumut.
Setelah lama merenunggi nasibnya, sambil mengingat kenapa uangnya yang disimpan di Bank Smut bisa raib dan siapa mengambil ?.
Akhirnya dia mencurigai salah satu pekerjanya (anggotanya) yang benama Sriwahdaniyah. Kecurigaannya berawal dari KTP asli milik Ansi yang diambil oleh Sriwahdaniyah, “memang setiap kali mengambil uang di mesin ATM, Sriwahdaniyah tetap saya ikutkan, karena saya sudah percaya kepadanya. Sangkin percayanya sampai nomo Pin ATM miliknya pu di ketahui oleh Sriwahdaniyah,” ujar Asni, Minggu (21/5).
Tembahnya, karena Sriwahdaniyah itu kemana-mana selalu dibawa mau ke ATM dan ke Bank Sumut selalu bersama. Setipa dia (Sriwahdaniyah) pulang selalu diberi ongkos sebesar Rp50 ribu dan bila banyak rezeki dia (Sriwahdaniyah) di beri Rp100 ribu.
Kecurigaan Asni semakin mendalam kepada Sriwahdaniyah ketika puluhan foto copy KTP ada di dalam tas milik Sriwahdaniyah. Sebelumnya karena kesibukan Ansi bekerja sebagai Biro Jasa di kantor Samsat Putri Hijau lantas Asni menyuruh Sriwahdaniyah untuk mengambil uang ke ATM yang berada di SPBU tidak jauh dari kantor Samsat Putri Hijau.
“Diduga kuat Sriwahdaniyah lah yang mencuri uangan saya dari ATM, karena di dalam tas milik Sriwahdaniyah banyak foto copy KTP. Saat itu saya meminta Sriwahdaniyah berkata jujur, tapi dia tetap tidak mau mengaku, dan akhirnya Sriwahdaniyah saya laporkan ke Polrestabes Medan,” ungkap Asni.
Dia berharap uangnya dapat dikembalikan dan dia (Asni) bisa berangkat naik haji ke tanah suci yang telah lama diangan-angankannya.(TM/05)