Kasus Pungli pada Beberapa Puskesmas di Samosir Terus Menggelinding

Kasus dugaan pungutan liar (pungli) di beberapa puskesmas di Samosir, Sumatera Utara, terus menggelinding

topmetro.news – Kasus dugaan pungutan liar (pungli) di beberapa puskesmas di Samosir, Sumatera Utara, terus menggelinding.

Berita topmetro.news sebelumnya, terjadi pungli Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas Sitiotio. Kemudian, hal yang sama juga terjadi di Puskesmas Ambarita.

Seorang pegawai di Puskesmas Ambarita yang tidak ingin menyebutkan jatidirinya mengatakan, Dana BOK yang ia terima mendapat pemotongan sebesar 17 persen. Lalu honorarium yang ia terima saat bertugas di Posko Penanggulan Covid juga ada pemotongan sebesar Rp50 ribu setiap hari

“Dari BOK yang kami terima terpotong sebesar 17 persen. Honorarium ketika bertugas di posko di Dermaga Ambarita ditransfer ke rekening kami. Kami menerima 150 ribu setiap hari. Namun kepala puskesmas meminta sebesar 50 ribu setiap hari dari tiap-tiap kami yang bertugas di sana secara cash,” katanya.

Dan dari informasi yang topmetro.news himpun di lapangan, bahwa Kepala Puskesmas dr Rotua Sitanggang juga meminta sewa rumah kepada tenaga kesehatan yang tinggal di rumah dinas puskesmas.

Juga terkait beberapa program di puskesmas, anggaran dicairkan, namun diduga program tidak dijalankan.

Melalui layanan pesan WhatsApp, dr Rotua Sitanggang yang kini bertugas sebagai Kepala Bidang Pengembangan Rumah Sakit, Sarana dan Prasarana RSUD Hadrianus Sinaga, tidak menjawab upaya konfirmasi terkait pemotongan BOK, honorarium, dan pengutipan uang sewa rumah dinas dokter tenaga kesehatan.

Demikian juga dengan pertanyaan, apakah ia ada menyetorkan BOK dan sewa rumah dinas, dr Rotua Sitanggang tidak memberikan jawaban.

Sementara Plt Kadis Kesehatan Samosir drg Subarta Sagala, menjawab upaya konfirmasi wartawan, Kamis (17/2/2022), mengatakan akan menindaklanjuti informasi tersebut.

reporter | TIM

Related posts

Leave a Comment