Tuan Rondahaim Saragih dari Sumatera Utara Jadi Pahlawan Nasional yang Dianugerahkan Presiden Prabowo Subianto

tuan rondahaim saragih jadi pahlawan nasional

topmetro.news, Jakarta – Tuan Rondahaim Saragih dari Sumatera Utara Jadi Pahlawan Nasional , yang dianugerahkan oleh Presiden Prabowo Subianto bersama sembilan tokoh lainnya. Penganugerahan pahlawan nasional ini diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (10/11/2025). Prabowo menyerahkan langsung gelar pahlawan nasional ke para ahli waris.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Mengutip Wikipedia, Tuan Rondahaim Saragih Garingging gelar Raja Raya Namabajan (1828–1891) adalah penguasa Partuanan Raya.

Pemerintah Kolonial Belanda menyebut Tuan Rondahaim sebagai Napoleon der Bataks (bahasa Indonesia: Napoleon-nya orang-orang Batak) karena perlawanannya hingga akhir hayat terhadap upaya penaklukan Raya oleh Belanda.

Partuanan Raya tercatat tidak pernah takluk kepada Belanda pada masa pemerintahan Tuan Rondahaim Saragih Garingging.

Barulah pada tahun 1901, sepuluh tahun setelah wafatnya Tuan Rondahaim, Partuanan Raya takluk kepada pemerintah kolonial Belanda. Pada saat itu, Partuanan Raya dipimpin oleh putra Tuan Rondahaim yang bernama Sumayan gelar Tuan Kapoltakan Saragih Garingging.

Selama berkuasa, Tuan Rondahaim aktif memperluas wilayah kekuasaannya sekaligus menentang aneksasi oleh Pemerintah Kolonial Belanda di daerah Sumatera Timur. Pertempurannya melawan upaya aneksasi Belanda terhadap wilayah kekuasaannya, antara lain terjadi pada 21 Oktober 1887 di Dolok Merawan dan 12 Oktober 1889 di Bandar Padang.

Akhir hidup

Pada tahun 1887, pasukan kolonial Belanda berhasil memukul mundur pasukan Partuanan Raya. Sejak serangan ke Bajalinggei pada bulan Februari 1888, tidak ada lagi konflik terbuka antara pasukan kolonial Belanda dengan pasukan Tuan Rondahaim. Selain itu, Tuan Rondahaim juga menghadapi pemberontakan internal di wilayah kekuasaannya.

Ada dua orang bangsawan yang menduduki beberapa kampung di wilayah kekuasannya dan melakukan kontak dengan Belanda. Kesehatan Tuan Rondahaim pun berangsur-angsur memburuk. Sekujur tubuhnya membengkak dan tidak dapat diobati oleh satu pun tabib di Raya. Pada Juli 1891, Tuan Rondahaim meninggal dunia di Rumah Bolon Raya. Menurut catatan Jaulung Wismar Saragih, kematian Tuan Rondahaim diratapi oleh semua orang di Raya.

Bintang Jasa

Atas jasa-jasanya dalam melawan kolonialisme di Sumatera Timur, Tuan Rondahaim mendapatkan tanda kehormatan berupa Bintang Jasa Utama dari Presiden B.J. Habibie pada 13 Desember 1999 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 077/TK/Tahun 1999.[8][9][10]

Jadi Nama Sumah Rumah Sakit

Pemerintah Kabupaten Simalungun menamai rumah sakit daerahnya dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Saragih untuk mengenang jasa-jasa Tuan Rondahaim.

sumber:Wikipedia

Related posts

Leave a Comment