Topmetro.News – Kapal pesiar tenggelam, namun 2 orang ABK warga Australia berhasil terselamatkan kapal Cargo. Selanjutnya korban kapal pesiar tenggelam jenis perahu layar itu diboyong ke Pelabuhan Belawan, Selasa (3/9/2019) malam.
Kapal Pesiar Tenggelam, Ini Identitas Korban
Sementara itu identitas kedua ABK (Anak Buah Kapal) kapal pesiar tenggelam tersebut masing-masing Spalette Marsimo (56) warga Italia dan Guedetti Roberto (58) warga Italia.
Di Perjalanan Kapal Bocor
Menurut Capten MV Fortune, Persobi Waldemar sebagaimana disiarkan matatelinga, kapal pesiar tenggelam itu jenis kapal layar. Kapal ini datang dari Langkawi Batam dan dari Batam tujuanya ke Bali. Namun nahas di tengah perjalanan, kapalnya rusak dan bocor.
Terkatung-katung Selama 4 Hari di Laut
Pada Minggu (1/9/2019) itu sekitar pukul 09.50 kapal MV Fortune menerima informasi dari kapal Layar yang mengatakan kapal mereka rusak dan bocor. Kapal dimaksud sempat terkatung-katung selama 4 hari di tengah laut.
Kemudian kapal Cargo MV Fortune mendekati kapal layar yang rusak dan mengevakuasi 2 orang ABK kapal Layar itu ke atas kapal Fortune dan membawanya ke Perairan Boy 2 Belawan tiba pukul 18.30 WIB.
Selanjutnya Tim Gabungan yang terdiri dari Polairud Polda Sumatera Utara dipmpin Kompol Zoni Aroma dan Syahbandar Utama Pelabuhan Belawan dimpimpin Anis Faridi Kasi Patroli menjemput kedua orang warga Asing tersebut untuk dibawa ke Polairud Belawan untuk dimintai keterangannya.
Kemudian kedua ABK warga asing ini dibawa ke Medan diinapkan di Hotel dan selanjutnya keesokan harinya dibawa kembali peragenan kapal kekantor Imigrasi Kelas ll Belawan.
baca juga | PENCARIAN SINAR BANGUN, KAPAL TENGGELAM DI DANAU TOBA TERHAMBAT, INI ALASANNYA
Sebagaimana dilansir Topmetro.News sebelumnya, tim pencarian korban kapal tenggelam di Danau Toba telah menyisiri lokasi yang terindikasi posisi bangkai kapal KM Sinar Bangun sejak, Senin (25/6/2018) silam. Namun, sekitar pukul 15.00 Wib, tim pencari kembali ke darat. Pasalnya cuaca buruk menghambat proses pencarian kapal tenggelam di Danau Toba itu.
“Cuaca buruk seperti angin kencang, hujan dan ombak besar menghambat proses pencarian,” kata Deputi Operasi Basarnas, Brigjen Budi Nugroho.
Dia menjelaskan indikasi penemuan bangkai kapal itu masih sama yakni di dua titik yang dicurigai.
“Bentuk tinggi lima meter panjang 20 meter. Masih sama seperti kemarin. Dua titik itu masih kita yakini lagi. Tadi pagi sudah kita yakini. Masih ada seperti itu. Kita belum bisa maksimal hari ini,” jelasnya.
Saat disinggung apakah malam hari dapat melakukan pencarian, Brigjen Budi Nugroho memastikan akan terus mencari. Namun, masih melihat kondisi cuaca.
“Kalau cuaca bagus malam bisa. Kita all out, Semua yang kita miliki kita kerahkan. Multibeam kita bisa kerja malam. Karena cuaca tak baik makanya kita istirahat dulu,” ujarnya.
reporter | jeremitaran