topmetro.news – Mantan raja kelas penjelajah Oleksandr Usyk akhirnya akan melakoni debut di tinju kelas berat. Usyk dijdawalkan bertanding melawan Tyrone Spong di Wintrust Arena, Chicago, AS, pada 12 Oktober mendatang.
The King of the Ring (julukan Spong) bukan pilihan pertama Usyk (16-0, 12 KO). Rencana awal adalah melawan Carlos Takam pada Mei 2019 lalu. Namun batal karena Usyk cedera bisep.
Andrey Fedosov disodorkan ke Usyk. Tapi dia menolaknya karena ketegangan politik yang sedang berlangsung antara negara mereka masing-masing. Sehingga Spong (14-0, 13 KO) masuk.
Spong mencatat 13 menang KO dalam 14 pertarungan, termasuk kemenangan akhir pekan lalu atas Jeyson Minda. Dan Usyk sendiri telah menyatakan rasa hormatnya kepada petinju berusia 33 tahun itu.
“Spong adalah petinju kelas berat yang cepat dan kuat yang telah banyak sukses di atas ring,” kata Usyk dilansir Sky Sports. “Saya harus melalui ujian ini untuk menantang gelar kelas berat dunia. Saya berharap melihat semua orang di sana.”
BACA JUGA | Tinju Dunia: Joshua vs Ruiz Seri II Dijadwalkan Desember 2019
Generasi Baru Kelas Berat
Generasi baru kelas berat dunia, kini menunggu waktu untuk menggulingkan hegemoni Anthony Joshua, Andy Ruiz Jr, Deontay Wilder dan Tyson Fury. Ada nama Hrgovic dan generasi petarung seperti Daniel Dubois dan Tony Yoka. Mereka menunjukkan dominasinya di amatir dan memiliki reputasi raja KO yang siap mengguncang ring profesional.
Mereka inilah yang di masa mendatang akan menguasai ring kelas berat. Generasi seperti Tony Yoka dari Prancis peraih emas di Olimpiade 2016, empat tahun setelah Joshua juara di Olimpiade 2012.
Hrgovic, merintis karir emasnya, bergabung dengan Matchroom yang dipromotori Eddie Hearn, memenangi debutnya di Amerika Serikat. Sepak terjangnya diyakini bakal memunculkan impact besar di kelas berat. Joyce, yang beberapa tahun lebih tua dari generasi yang sedang naik daun ini, belum terkalahkan.
Lalu ada Daniel Dubois yang termuda, 21 tahun. Dia memiliki prospek menjanjikan. Dia memiliki gaya bertarung yang ganas saat mengalahkan rekan senegaranya, Nathan Gorman, membuka jalan untuk naik ring ke level lebih tinggi.
Yoka mengalahkan Hrgovic di semifinal kemudian menaklukkan Joe Joyce di final. Tapi, Hrgovic dan Joyce sama-sama pernah mengalahkan Yoka di laga amatir lainnya. Perseteruan ketiganya bakal semakin menarik ketika bertarung di ring profesional.
Yoka, yang tahun lalu mengalahkan Dave Allen diskorsing karena menolak tes narkoba. Petinju Swedia, Otto Wallin, dengan rekor 20 kali tidak terkalahkan, telah mendapat kesempatan besar bisa bertarung dengan Tyson Fury pada 14 September mendatang.
Aura Juara Dunia
Junior Fa yang terjun ke pro dua setengah tahun lalu, memiliki ukuran dan kemampuan yang akan mengguncang menurut promotor Lou DiBella. Fa memiliki rivalitas dengan petarung Selandia Baru, Joseph Parker, satu-satunya petinju yang mengalahkan Juara Dunia Kelas Berat WBA, WBO dan IBF Andy Ruiz Jr. Sama-sama menang dua kali dalam empat pertarungan mereka.
Jermaine Franklin yang disebut-sebut memiliki aura calon juara dunia baru diyakini akan menggantikan era Deontay Wilder. Franklin baru-baru ini menang angka tipis atas Jerry Forrest.
Ada lagi Efe Ajagba yang dikenal memiliki gaya bertarung tidak kalah garang ketika di ring. Kebringasannya itu ditunjukkan Ajagba saat membuat Curtis Harper keluar dari ring di ronde pertama. Ajagba pernah meraih kemenangan atas rekan senegaranya yang juga memiliki prospek, Ali Eren Demirezen, tapi dengan kemenangan angka mutlak.
Petinju Rusia, Evgeny Romanov pernah memukul KO Deontay Wilder di amatir. Tapi ketika naik ring pro, dia hanya mencatat rekor ring 13-0, di usianya yang kini memasuki 34 tahun.
Frank Sanchez Faure yang membukukan 12 kemenangan dalam 23 bulan di ring profesional menjadi bukti impresifnya penampilannya. Juara Nasional Kuba itu pun berkoar siap mengalahkan Anthony Joshua dan Dillian Whyte. “Aku bisa bersaing dengan mereka saat ini,” katanya.
sumber | sindonews.com
