Duh… Kisah Oppung Situmorang Diusir dari Rumah Kontrakan, Beda Pilihan Pilkades

Beda pilihan Pilkades

Topmetro.News – Beda pilihan Pilkades, seorang nenek di Desa Bongkaras, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, bernama Rame Situmorang alias Oppung Situmorang alias Oppung Tumorang (66) diusir dan harus ‘angkat kaki’ dari rumah kontrakannya. Padahal rumah kontrakan itu sudah didiaminya selama kurang lebih 18 tahun di perumahan guru kompleks SDN 037155 Bongkaras.

Beda Pilihan Pilkades, Tak Mau Didikte

Pemicunya, lantaran Oppung Situmorang tak mau didikte soal pilihannya di Pilkades Bongkaras oleh Kepala SDN 037155 Bongkaras, Tama Mian boru Sihite.

baca juga | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

Tak pelak lagi, Oppung Situmorang beserta tiga cucunya diminta minggat dari perumahan itu.

Kini, sebagaimana dilaporkan tobatabo, Oppung Situmorang yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu mengontrak sebuah rumah sangat sederhana, milik marga Tampubolon.

Sewa Rumah Rp 600 Ribu per Tahun

Dia harus keluarkan Rp 600 ribu per tahun untuk rumah kontrakan, berlokasi masih di seputaran Desa Bongkaras.

Di rumah kontrakan itu, Oppung Situmorang mengungkapkan, kejadian bermula saat dia sedang duduk-duduk di depan rumah, Rabu (16/10/2019) lalu sekitar pukul 07.30 WIB.

Tak Mau Jawab Siapa Pilihan Calon Kepdes

Saat itu, sang kepala sekolah, Tama Mian br Sihite, datang menemui dirinya.

Tanpa banyak basa-basi, kepala sekolah langsung menanyakan perihal calon kades mana yang didukung Oppung Situmorang.

Memang saat itu, Oppung Situmorang enggan memberitahu, karena menurutnya hal itu privasi dan bersifat rahasia (Luber: langsung, umum, bebas dan rahasia).

Kemudian, kepala sekolah menyebut untuk memilih calon kades petahana, berinisial MM.

“Kata kepala sekolah, kalau enggak kau pilih ini (MM-red), pergi kau dari sini,” ujar Oppung Situmorang menirukan ucapan Tama Mian Sihite, Minggu (20/10/2019).

Selanjutnya, kepala sekolah pulang.

Hari berikutnya, Kamis (17/10/2019), Oppung Situmorang kembali didatangi oleh kepala sekolah, dengan topik pembahasan serupa.

Oppung Situmorang masih tetap pada jawabannya semula.

Permohonan ke Kepsek yang Lama

Nah, Jumat (18/10/2019), kepala sekolah kembali mendatangi rumah Rame dan langsung menyuruh Rame untuk berkemas, dan membawa semua barang-barangnya. Dia harus ‘angkat kaki’ dari rumah itu. “Baru pada Sabtu (19/10/2019) pagi, saya angkat barang dan kosongkan rumah itu.”

“Selain saya, sebetulnya ada keluarga lain yang menempati perumahan itu, tetapi cuma saya yang diusir,” kenang Oppung Situmorang.

Ogah Kembali ke Situ

Ibu satu anak ini mengungkapkan, dia tinggal di perumahan SDN 037155 Bongkaras atas permohonannya ke Kepala SDN 037155 Bongkaras yang lama.

“Kami tinggal di situ karena memohon, karena dulu tidak ada yang menempati. Namun, waktu kepala sekolahnya yang lama, bukan (Tama Mian br Sihite-red),” ungkap Oppung Situmorang.

“Saya tidak mau lagi kembali ke sana. Saya ini orang tua, mana terima diperlakukan begitu (diusir-red). Kenapa rupanya kalau saya punya pilihan sendiri pada pilkades ini,” protes Oppung Situmorang.

Beda pilihan Pilkades
foto | dokumentasi topmetro.news

baca juga | PETERUS SILALAHI TERSANGKA PENGANIAYAAN DI POLRES ASAHAN SUDAH BERDAMAI

Seperti diwartakan Topmetro.News sebelumnya, kasus Peterus Silalahi (68) yang sempat viral di media sosial awal Maret 2019 ini telah berdamai. Beberapa hari lalu terlapor Peterus Silalahi sudah sepakat berdamai dengan pelapor Jongguran Nainggolan yang disaksikan penyidik di Mapolres Asahan. Dengan perdamaian ini, kedua pihak tidak ada persoalan lagi.

”Terimakasih kepada ribuan netizen dan pembaca Topmetro.News yang sudah memberi dukungan moril kepada tulang (paman) saya Peterus Silalahi. Pihak keluarga juga mengucapkan terimakasih atas atensi Kapolres Asahan AKBP Faisal Napitupulu yang sudah bijaksana menuntaskan kasus ini,” kata Gimson, keponakan Peterus Silalahi kepada Topmetro.News Minggu (17/3/2019) silam.

reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment