topmetro.news – Sebanyak 11 kabupaten/kota di Sumut positif virus babi. Ada pun 11 kabupaten/kota itu, antara lain, Kota Siantar, Simalungun, Taput, Tobasa, Dairi, Karo, Humbahas, Kota Medan. Sedangkan tiga daerah lagi sedang menunggu laporan tim dari lapangan.
Hal itu disampaikan Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Azhar Harahap saat dihubungi melalui teleponnya, Selasa (29/10/2019).
Dia mengatakan, terkait data pasti penyebaran virus babi itu akan rampung, Rabu (30/10/2019) ini. “Untuk mengantisipasi penyebaran virus ini kita bersama tim sudah turun ke lapangan. Kita bertemu dengan para bupati dan ada juga perwakilan bupati dan walikota di lapangan. Kita telah mengintruksikan agar perpindahan ternak babi antar desa jangan dilakukan. Sehingga penyebarannya tidak cepat ke daerah lain,” ujarnya.
Langkah Antisipasi Virus
Sebelumnya Kabid Kesehatan Hewan pada Dinas Ketapang dan Peternakan Sumut Mulkan Harahap menjelaskan, bahwa pihaknya sudah melakukan langkah-langkah guna mengantisipasi virus babi tersebut masuk ke Sumut.
Dirinya mengaku sudah membentuk tim dan mengumpulkan para pakar. Bersama pihak kementerian juga turun ke empat kabupaten yang dominan populasi babi, seperti di Humbang Hasundutan, Dairi, Deliserdang, dan Simalungun untuk menguji sampel virus tersebut.
Diakui dia kalau itu terjadi di lapangan, virus ini lebih sulit ditangani daripada virus flu burung. Sebab lapisan dari virus ini sangat banyak. Tidak seperti menangani flu burung. “Makanya kita menghimbau, ketika ada hewan babi yang mati, maka itu langsung dikubur. Jangan dibuang ke sungai atau bahkan diperjualbelikan. Seluruh kabupaten/kota sudah kita buatkan edaran tentang standar operasional prosedur (SOP) ini. Jadi inilah langkah-langkah yang telah kita lakukan,” katanya.
Virus demam babi ini, sambungnya, sebetulnya sudah pernah terjadi sejak lama. Namun pada Juni 2018 lalu, virus dimaksud masuk ke Daratan Cina. Lalu meluas ke Vietnam dan terakhir di Timor Leste.
Tak Pengaruhi Manusia
Sementara terkait beredarnya foto seorang wanita di lini massa yang di sebut-sebut terkena virus babi, dengan tubuh penuh bercak keunguan, menurut Azhar Harahap, itu adalah hoax (tidak benar). “Itu penyakit lain. Jadi sampai saat ini belum ada kita temukan di lapangan, khususnya di Sumut, manusia terjangkit virus babi tersebut. Itu penyakit lain,” katanya tanpa mau menjelaskan jenis penyakit tersebut.
Sementara Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit membenarkan, kalau sampai saat ini pihaknya belum ada menerima manusia terjangkit virus tersebut. “Soal beredarnya foto seorang wanita di lini massa yang disebut-sebut terkena virus babi, dengan tubuh penuh bercak keunguan, itu adalah hoax. Tapi walaupun gitu, kita akan memantaunya,” katanya singkat.
reporter | Erris JN