topmetro.news – Peningkatan kualitas air Danau Toba yang akan menjadi salah satu distinasi dunia semakin nyata. Hal ini dibuktikan dengan kualitas air yang semakin bersih dan bebas sampah.
Demikian diungkapkan Kadis Lingkungan Hidup Sumut Dr Ir Binsar Situmorang MSi MAP dalam rapat koordinasi dengan kabupaten/kota di Kawasan Danau Toba, terkait upaya pengelolaan lingkungan hidup dan peningkatan kualitas air Danau Toba. Rakor digelar di Hotel JTS Parbaba, Kamis (6/11/2019).
Kegiatan Rapat Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup, ungkap Binsar Situmorang, merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Sumut, dengan mengundang instansi dinas lingkungan hidup dari tujuh kabupaten/kota se-Kawasan Danau Toba.
Acara dilaksananakan mulai tanggal 5 hingga 6 November 2019. Bertujuan mencari solusi tepat dan strategis dalam rangka merumuskan dan meningkatkan kerja serta kesinergian program atau kegiatan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2020, dengan penekanan pada optimalisasi ketersediaan sumber daya dan upaya untuk pengelolaan persampahan, dan kualitas air Danau Toba yang semakin bersih dan sudah hilang dari bau.
Menurut Binsar, kualitas air Danau Toba sebelumnya buruk diakibatkan banyak faktor. Antara lain adanya limbah domestik, peternakan, perkebunan dan limbah rumah tangga.
Harus Bersinergi
Lalu, untuk memperbaiki ini, maka Dinas Lingkungan Hidup Sumut tidak bisa bekerja sendiri. Akan tetapi harus bisa bersinergi dengan tujuh kabupaten/kota yang ada di Kawasan Danau Toba. Seperti Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Samosir, Simalungun, Karo, dan Kabupaten Dairi.
Lanjut Binsar lagi, selama setahun ini, pihak Dinas Lingkungan Hidup Sumut sudah melakukan upaya-upaya dan koordinasi sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi air Danau Toba yang semakin bersih.
Diakui Binsar, persoalan air Danau Toba yang bau dihasilkan limbah ternak ikan Aquafarm dan Java sudah berkurang. Paling tidak kajian yang dilakukan sudah sesuia standar yang ditetapkan, agar pakan ternak tidak lagi dibuang sembarang ke Danau Toba.
“Sekarang kondisi air Danau Toba sudah bersih dan tidak menghasilkan bau seperti tahun sebelumnya. Kondisi peningkatan kualitas air Danau Toba sudah semakin baik. Dan ini juga berkat kinerja pemkab dan pemko yang ada di tujuh Kawasan Danau Toba yang bersinergi dan bersama-sama membersihkan kondisi air. Dan kawasan ini wajib menjadi destinasi dunia,” tukas Binsar.
Hal senada diungkapkan Kadis Lingkungan Hidup Samosir Sudion Tamba. Bahwa masyarakat Kabupaten Samosir sekarang ini sangat perduli dengan kebersihan air Danau Toba.
Alam Danau Toba

Bahkan satu tahun terakhir ini, turis yang datang ke Samosir bisa menikmati alam dan air Danau Toba yang sudah bersih. Bau air ikan yang selama ini menjadi momok bagi masyarakat dan turis yang datang, sudah hilang.
Kebersihan alam Samosir khususnya Desa Parbaba Kabupaten Samosir menjadi sentra objek wisata turis karena keindahan alamnya yang tertata rapi. Untuk saat ini, Pemkab Samosir setiap Jumat melakukan gotong royong ‘bebas dari sampah’. “Dan ini dibuktikan dengan kondisi daerah yang sejuk, asri, bebas sampah,” tukasnya.
Dalam kegiatan ini, pihak DLH Provsu lebih memprioritas Pembangunan Lingkungan Hidup Nasional Tahun 2020. Serta isu strategis LHK 2020-2024 terkait kelestarian fungsi ekosistem untuk mendukung perekonomian nasional. Arah kebijakan DAK Bidang Lingkungan Hidup 2020-2024 yakni melaksanakan upaya pengendalian pencemaran lingkungan dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta pengendalian kerusakan ekosistem, yang disesuaikan dengan kondisi karakteristik masing-masing daerah.
Acara dihadiri seluruh seluruh pejabat eselon III dan IV Dinas Lingkungan Hidup Provsu.
reporter | Erris JN