Si Raja Rimba Kembali Usik Ketenangan Warga di Subulusalam, Seekor Sapi Jadi Mangsa

Si Raja Rimba

topmetro.news – Si Raja Rimba (Harimau Sumatera) kembali beraksi di Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam. Sebelumnya Si Raja Rimba tersebut pernah membuat geger warga yang hendak ke kebun pada pada Oktober 2019 lalu.

Kini Si Raja Rimba bukan hanya menampakkan wujud. Namun telah memangsa seekor sapi milik warga.

Sapi milik warga Desa Darul Makmur Kecamatan Sultan Daulat ditemukan warga sudah dalam keadaan tidak bernyawa akibat luka sobekan di bagian pinggul hingga terlihat isi perutnya.

Warga berasumsi bahwa kematian sapi tersebut akibat gigitan binatang buas, alias Harimau. Karena dari jejak kaki yang sama persis dengan jejak Si Raja Rimba.

Awak media mencoba mengkonfirmasi Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Aceh Singkil Hadi Sofyan, yang kemudian melalui stafnya, Zainul Wahyudin, membenarkan adanya informasi tersebut.

“Kami mendapat informsi dari salah seorang warga dan langsung melakukan kroscek ke lapangan. Dan menemukan lokasi sapi yang dimangsa atau sekitar satu kilometer dari permukiman warga,” ucap Zainul. Sabtu (15/2/2020).

“Berdasarkan pengamatan tim kita, bahwa diperkirakan hewan ternak tersebut dimangsa sekitar dini hari. Hal itu dibuktikan dengan kondisi luka yang masih basah dan masih terdapat tetesan darah. Kuat dugaan sapi itu dimangsa Harimau, menurut dari jejak kaki yang ada di tanah,” sambungnya.

Harimau Dewasa

Zainul menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan di lokasi, dari jejak yang ditemukan diperkirakan adalah seekor Harimau jantan dewasa. Berukuran sekitar 2,5 meter dengan bobot 120 kilogram. Serta memiliki kekuatan gigitan sebesar 1.050 psi (satuan tekanan).

“Untuk menindaklanjuti kasus satwa tersebut, kita dari pihak BKSDA akan mendatangkan pawang Harimau. Sebagai respon pertama penanganan spritual dengan metode pengusiran cara-cara tradisional,” jelasnya.

“Kita juga menghimbau kepada warga agar lebih berhati-hati di saat melakukan aktivitas di kebun. Dan bagi warga yang memiliki ternak untuk sementara waktu baiknya dikandangkan saja. Untuk menghindari bahaya mangsa Si Hewan Belang itu terulang kembali. Sebab diperkirakan masih berkeliaran tak jauh dari kampung,” urainya.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment