TOPMETRO.NEWS – Niat perbaiki HP rusak, nasib malang justru didapat. Begitulah seorang remaja yang awalnya berniat perbaiki HP rusak, malah dimanfaatkan dua pelaku untuk menggagahinya di sebuah rumah di bilangan Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang.
Perbaiki HP Rusak ‘Minggat’ dari Rumah
Dengan modus bisa nge-service handphone (HP) korban yang rusak, dua pelaku berhasil men-service korban semalam suntuk di kamar.
Keterangan yang dihimpun, awalnya pasangan suami istri (pasutri), MIR dan SDW, panik saat bangun pagi.
Pasalnya, anak gadis mereka yang masih berusia 16 tahun beriniial IR tak ada di kamarnya.
Kondisi Kusut, Seperti Kelelahan
Setelah dicari tak ketemu, satu jam kemudian IR nongol di rumah. Kondisinya kusut, seperti kurang tidur dan kecapekan. MIR dan SDW pun menginterogasi IR. Mereka terkejut saat anak gadisnya mengaku satu malaman digilir dua pemuda di rumah kosong.
Diperkosa Secara Bergilir
Beruntung kedua pelaku berinisial MR (19) dan A (17) sudah dibekuk polisi setelah dilaporkan orang tua gadis dibawah umur itu.
“Korban diperkosa bergilir para pelaku di sebuah rumah di Kecamatan Galang. Modus operandinya menjanjikan perbaiki ponsel (HP) milik IR,” ungkap Kompol Muhammad Firdaus SIK, Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang.
Pencabulan itu berawal ketika IR bertanya kepada kedua pelaku apakah bisa memperbaiki HP menggunakan ponsel lainnya melalui Aplikasi WhatsApp.
“Dari situlah kemudian, dijanjikan kedua remaja itu akan memperbaikinya sehingga korban pun meninggalkan rumah tanpa pamit kepada orangtua. Lalu satu dari pelaku menjemputnya,” terang Kompol Muhammad Firdaus.
Korban Dibawa ke Rumah Temannya
Setelah itu, jelas Firdaus, satu dari pelaku membawa korban ke rumah temannya, R di Kecamatan Galang.
“Karena kedua pelaku berteman dengan IR, jadi korban tak menaruh curiga sehingga masuk ke dalam rumah. Sementara temannya, R tak berapa lama beranjak pergi meninggalkan mereka,” sebutnya.
Selanjutnya, kedua pelaku yang berbincang di dalam rumah membujuk rayu korban dengan berpura-pura memperbaiki ponsel IR.
Termakan Bujuk Rayu Pelaku
“Karena terlena dengan bujukan rayu, IR bersedia saja dibawa kedua pelaku ke dalam kamar. Di situlah, korban diperkosa secara bergilir oleh kedua pelaku,” sambung Firdaus.
Firdaus menyebutkan, pagi harinya, orang tua yang seperti biasa hendak membangunkan korban terkejut karena korban tak berada di dalam kamar rumahnya.
“Panik IR tak berada di rumah, orang tua mencari keberadaannya, tapi tidak menemukan,” sambung Firdaus lagi.
Tak berapa lama, korban kembali ke rumah sekitar pukul 08.00 WIB. Ayah korban, MIR dan ibunya, SDW yang mengetahui sang anak tak pulang semalam lantas menginterogasinya.
“Sewaktu ditanya orang tuanya, korban pun bercerita kalau dirinya dijemput temannya lalu dibawa ke sebuah rumah di Kecamatan Galang. Di sana, dia mengaku telah diperkosa MR dan A,” jelas mantan Kanit Bunuh Culik (Buncil) Subdit III/Jatanras Polda Sumut ini.
Para Pelaku Dilaporkan ke Polisi
Firdaus menuturkan, orang tua yang mendengar pengakuan sang anak diperkosa tak terima lantas langsung melaporkan ke Polresta Deli Serdang.
“Kedua pelaku MR dan A diamankan dari rumah mereka masing-masing. Kini sudah ditahan untuk pemeriksaan lanjutan,”
BACA SELENGKAPNYA | Bunuh Mantan Guru, Sebelumnya Diperkosa Dulu
Seperti diwartakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya bunuh mantan guru tapi sebelumnya korban diperkosa dulu. Begitulah prilaku keji Ardiansyah, pemuda berusia 18 tahun di Banyuasin, Sumatera Selatan, yang sudah ditangkap polisi.
Ardian ditangkap karena memperkosa dan membunuh mantan gurunya, Efriza Juniar.
Polisi menangkap pelaku di Marga Rahayu, Marga Telang, Banyuasin, malam tadi. Saat ditangkap, pelaku baru ke luar rumah dan membawa 2 ponsel milik korban yang hilang.
reporter | Dpsilalahi
sumber/foto | metro24