Digembosi AS, Pemerintah Iran tak Ambil Pusing

pemerintah iran

topmetro.news – Pemerintah Iran tak ambil pusing terkait upaya Pemerintahan AS yang berupaya menggembosi Iran. Menurut seorang pejabat senior di Iran, hal itu sudah biasa dan tak pernah berhasil.

Dikatakan, bahwa hal serupa sudah terjadi sejak Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, dimana AS selalu berusaha melemahkan Pemerintah Iran. Namun, sebagaimana diyakini pejabat tadi, upaya kali ini juga tidak akan berhasil, sebagaimana usaha terdahulu.

“Upaya mereka akan kembali gagal,” katanya.

Sebagaimana dilaporkan, Pemerintahan Donald Trump sedang melancarkan tekanan agar Iran menghentikan program nuklir. Upaya itu dilakukan melalui pidato lewat saluran online.

Sejumlah pejabat dan mantan pejabat di Iran mengatakan, Presiden Trump memang sedang memberi sanksi berat kepada Iran. Dan operasi yang didukung Menlu Mike Pompeo dan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton itu, sejalan dengan tujuan Trump.

Beberapa upaya melemahkan Pemerintah Iran pun sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Di antaranya, pada tanggal 8 Mei lalu, Donald Trump menarik AS dari perjanjian yang sudah ditandatangani pada 2015 bersama enam negara lain, soal penghentian program senjata nuklir Iran.

Kemudian, dalam sebulan terakhir, sebuah akun Twitter di Kementerian Luar Negeri AS secara kontiniu memuat tulisan mengkritik Pemerintah Iran. Hal serupa juga dilakukan Situs ShareAmerica. Keduanya menggunakan Bahasa Farsi, bahasa yang resmi digunakan di Iran.

Isu Rencana Serangan Bom

Disebutkan, demi memperburuk citra Pemerintah Iran, sering informasi yang disampaikan terkesan tidak akurat, cenderung dibesar-besarkan, bahkan saling bertentangan dengan informasi lain. Demikian ditulis Reuters.

Beberapa unggahan di medsos itu secara jelas berupaya menyudutkan Pemerintah Iran, dengan menuduh menyebarkan kekerasan dan teror.

Menlu AS Mike Pompeo bahkan ikut berbicara langsung ke Rakyat Iran atau kelompok diaspora Iran di AS. Misalnya, pada 21 Juni, dia memunculkan beberapa cuitan di Twitter, antara lain berbunyi: “Aksi protes di Iran terus meningkat”, “Hak asasi manusia rakyat Iran harus dihormati”, dan “Garda Revolusi Iran makin kaya, sementara para keluarga Iran kesusahan”. Semua diunggah di Situs ShareAmerica dalam Bahasa Farsi.

Hari ini, Minggu (22/7/2018), Pompeo memberikan pidato: “Mendukung Suara Rakyat Iran”, dilaksanakan di California. Dia bertemu Warga Amerika keturunan Iran yang hengkang dari negaranya saat terjadinya Revolusi Islam Iran yang meruntuhkan Shah Mohammad Reza Pahlavi.

Disebutkan, pidato Pompeo itu memuat mengenai 40 tahun terakhir Pemerintah Iran, yang katanya, mencuri dari Rakyat Iran. Juga soal terorisme yang katanya dilakukan Pemerintah Iran dan tindakan represif dan brutal di dalam negeri.

Bahkan tidak ketinggalan putra Donald Trump turut berpartisipasi melemahkan Iran. Donald Trump Jr meneruskan berita yang disebut memuat sebuah rencana serangan bom di Prancis dan katanya dikoordinir diplomat Iran. (TM-RAJA)

Related posts

Leave a Comment