Terkait Perubahan Warna, Kadisdik Batubara Ilyas Sitorus: Tidak Ada Regulasi Terbaikan

budaya dan kearifan lokal

topmetro.news – Pemkab Batubara tetap mendukung upaya pelestarian budaya dan kearifan lokal. peningkatan mutu pendidikan. Termasuk kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan ASN maupun non-ASN/honorer. Hal ini saya pastikan dapat dukungan Pemkab Batubara melalui kepemimpinan Bupati Batubara Ir H Zahir MAP.

Hal tersebut disampaikan Kadisdik Batubara Ilyas Sitorus di sela-sela Launching Mobil PCR di Gubernuran Jalan Jenderal Sudirman 41 Medan, Rabu (23/9/2020).

Menurut Ilyas, kearifan budaya lokal memiliki hubungan dengan semua aspek. Aspeknya, seperti sistem kemasyarakatan, sistem nilai atau sistem religi. Dan mungkin juga berhubungan dengan sistem ekonomi atau mata pencaharian, seni dan seterusnya. Sebagai produk totalitas, maka kebersamaan menjadi nilai utama yang senantiasa harus diperjuangkan atau dijaga dengan jiwa bersama.

Dukungan Mahasiswa

Ilyas selalu Kadisdik Batubara berharap dukungan dari semua elemen termasuk perwakilan mahasiswa yang sudah menyampaikan koreksinya. “Tolong jangan hanya mengkoreksi. Tetapi bantu kami. Bantu disdik. Bantu pemkab dalam menyelesaikan atau mengurangi yang menurutnya menjadi permasalahan dalam dunia pendidikan. Apalagi yang menyangkut dengan kearifan lokal. Silakan koreksi dan ingatkankan kami. Tetapi tolong bantu dan beri juga solusinya apa. Jangan hanya menyalahkan dan menyalahkan terus,” urainya.

“Apalagi mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi yang merupakan insan-insan calon sarjana, calon intelektual. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali sarat dengan berbagai predikat,” papar mahasiswa Program Doktor Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unimed ini.

Dengan demikian, peran dan fungsi mahasiswa adalah sebagai ‘iron stock’. “Mahasiswa itu harus bisa menjadi pengganti orang-orang yang memimpin di pemerintahan nantinya. Yang berarti mahasiswa akan menjadi generasi penerus untuk memimpin bangsa ini. Di samping itu juga sebagai ‘agent of change’, dituntut untuk menjadi agen perubahan. Mahasiswa juga sebagai ‘social control’. Jadi selain pintar pada bidang akademis, mahasiswa harus pintar juga dalam bersosialisasi dengan lingkungan, termasuk ‘moral force’,” tegas mantan pejabat pada berbagai instansi lingkungan Pemprov Sumut itu.

Warna dan Regulasi

Terkait pergantian warna gedung sekolah, menurutnya, dengan warna putih akan membuat penerangan ruang atau gedung menjadi lebih maksimal. Karakter warna putih mampu merefleksikan penerangan ruangan secara baik, sehingga membuat ruangan atau gedung akan tampak lebih terang. “Sehingga kita tidak perlu menggunakan banyak lampu dalam ruangan,” tegasnya.

Memang tak terbantahkan, bahwa warna putih dapat memberi kesan elegan dan luas pada gedung atau sekolah. Karena itu, warna putih sangat cocok untuk gedung-gedung pemerintahan termasuk sekolah. “Jadi bukan malah menghilangkan budaya atau kearifan lokal sebagaimana maksud beberapa perwakilan mahasiswa,” katanya.

Masih menurut Ncekli, sapaan akrab Kadisdik Batubara itu, warna putih dapat beradaptasi dengan warna lainnya. Selain itu, dapat menambah kesan simpel namun berkelas.

“Dan yang terpenting dari semua itu, belum ada regulasi yang kita langgar dalam pergantian wana sekolah. Belum ada perda yang khusus mengatur warna gedung pemerintahan kita. Dan lebih jauh dari itu mengapa hanya gedung sekolah yang masalah, bukannya gedung DPRD, gedung kantor bupati, gedung OPD/instansi yang lebih dahulu menukar warna menjadi putih ketimbang sekolahan?” tanyanya.

Lebih jauh Ilyas menguraikan kepada awak media bahwa putih adalah simbol kesucian dan kebersihan. Sehingga warna putih baik untuk gedung pemerintahan maupun sekolah-sekolah kita.

Putih Lambang Kesucian

“Warna putih merupakan kemurnian dan kesucian. Warna putih juga berarti sebuah kepolosan. ‘White color’ menyimbolkan sebuah tanda permulaan, bersih, segar dan penuh kebebasan. Gedung/bangunan maupun rumah dengan cat warna putih akan meningkatkan kreatifitas penghuni bangunan. Penerapan dinding warna putih akan mendorong sang penghuni bangunan/gedung untuk memiliki kehidupan sosial yang ramah dan hangat. Makanya warna putih sangat cocok untuk gedung pendidikan maupun pemerintahan,” terang Ilyas.

“Hal ini karena warna putih ini merupakan warna netral yang cocok untuk semua model properti. Gedung berbentuk minimalis serta modern classic sering menggunakan cat putih sebagai warna dasar. Warna putih tak lekang oleh perubahan zaman (timeless),” tuturnya.

reporter | Bima Pasaribu

Related posts

Leave a Comment