topmetro.news – Bupati Batubara menyambut baik pelaksanaan Workshop Building Material Seri Gedung Sekolah Tahap II (Chapter 2). Karena akan terjadi penambahan pengetahuan terkait material bangunan khususnya bagi kepala sekolah. Yang mana saat ini pengelolaan sekolah, baik fisik maupun non-fisik sudah lebih banyak secara swakelola.
Hal tersebut disampaikan Bupati Batubara Ir Zahir MAP, di hadapan peserta wokshop dalam sambutannya sekaligus membuka Workshop Material Building Seri Sekolah Tahap II, bertempat di Pendopo Bupati Batubara Tanjung Gading, Kamis (26/11).
Menurut bupati, pemahaman kepala sekolah terhadap material bahan bangunan harus berjalan dengan baik. “Sehingga pada hari ini saya menyambut baik kegiatan ini. Tentunya atas kerja sama Dinas Pendidikan dengan Mitra Arsitektur Sumatera Utara dan sponsor, sehingga kegiatan ini terselenggara,” kata Zahir.
Bupati juga berharap kegiatan serupa dapat berlanjut. Dan pemkab akan mendukung sepanjang untuk membangun SDM Batubara. “Oleh karenanya saya menghimbau kepada semua kita. Mari ikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan sekolah yang saudara pimpin,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Jangan ada anggapan, bahwa pengenalan produk bahan bangunan kepada pengelola sekolah baik SD maupun SMP, sebagai ajang jual beli produk. “Jadikan kesempatan ini sebagai wadah menambah pengetahuan khususnya terhadap pemanfaatan bahan bangunan. Sekaligus sebagai bandingan dari beberapa produk yang sebelumnya sudah kita ketahui,” papar Zahir.
Pengelolaan Sekolah
Sementara Kadisdik Batubara Ilyas Sitorus menyampaikan, bahwa beberapa tahun belakangan ini proses pekerjaan fisik non-fisik pengelolaannya sepenuhnya ada pada sekolah. “Oleh karenanya wokshop ini merupakan salah satu sumber belajar dalam pemilihan bahan bangunan,” ucap Ilyas.
Ilyas juga menekankan, dalam pekerjaan rehab maupun bangun baru atau yang berkaitan dengan konstruksi bangunan, maka pemahanan atas material bangunan hal yang paling penting. Pemilihan bahan bangunan juga dapat menentuan efisiensi biaya konstruksi, ketahanan bangunan, dan lain sebagainya.
“Sebelum merancang konstruksi sebuah bangunan, tentu saja kita harus mengetahui jenis dan bahan bangunan apa yang kita perlukan dengan pertimbangan yang baik. Hal ini supaya proses pembangunan pun berjalan lancar. Dan sesuai dengan harapan,” kata Ncekli sapaan akrab Kadisdik Batubara itu.
Ketua Mitra Arsiteltur Sumatera Utara yang juga Ketua Salinker Sumatera Utara Syahlan Jukri Nasution mengatakan, kegiatan itu hanya untuk membantu pengelola sekolah dalam pemenuhan kebutuhan bahan bangunan yang sesuai dan mempunyai kualitas yang baik. “Selain itu juga kami berupaya memberikan pengetahuan praktis tentang pemilihan dan alternatif dalam pemenuhan bahan bangunan,” ujar Syahlan.
Produk Andalan
Masing-masing mitra arsitek memaparkan produk andalannya. Mulai dari produk American Standart, Onduline, Conwood, Daikin, dan Dekson.
Dari American Standard, Asti Lestari selaku Sales Executive Spv LIXIL Water Technology Indonesia memperkenalkan produk material bangunan sanitari. Seperti, closet, wastafel, urinal, bathtub, kran air panas dan dingin serta aksesories lainnya.
Sedangkan Henny Herdiyani selaku Retail Account Coordinator PT. Conwood Indonesia, memperkenalkan produk bahan bangunan pengganti kayu. Seperti kebutuhan plafon, risplank/talang air, aplikasi dinding decorative, aplikasi lantai. Lalu ada produk funiture, seperti kursi dan pot bunga. Serta produk pagar.
Demikian juga halnya dengan Onduline. Jafaruddin selaku Specifier Sumatera PT. Onduline Indonesia mendemontrasikan beberapa hasil produk perusahaannya. Seperti atap bitumen genteng dan bergelombang. Waterproofing bakar dan coating, atap solar panel, dan atap ondugreen. Serta atap UPVC.
Dari Dekson, Joko Saputro selaku Sales Project PT. Fajar Lestari Sejati, memaparkan antara lain asesoris pintu dan jendela (kayu, besi, aluminium, dan UPVC).
Serta produk Daikin yang disajikan Hanafi & Andrew selaku Project Sales PT. Daikin Air Conditioning Indonesia. Unit AC untuk aplikasi sekolah yaitu sistem VRV. Yakni sistem unit AC central yang bisa terkoneksi sampai 64 unit AC, lengkap dengan sistem kontrol terpusat. Daikin memperkenalkan sistem multi split. Yaitu dua sampai tiga unit AC wall mounted terkoneksi ke satu ‘outdoor unit ‘.
Bupati Batubara Ir H Zahir MAP membuka kegiatan workshop tersebut. Hadir Asisten II Setdakab Sahala Nainggolan. Lalu Kadisdik Batubara Ilyas Sitorus menutup kegiatan dengan peserta wokshop Kepala UPTD SD dan SMP berjumlah 35 orang.
Dari pengamatan awak media dari lokasi kegiatan, peserta sangat menikmati acara workshop. Apalagi banyak souvenir dari masing-masing mitra arsitektur. Baik yang berkaitan dengan produk maupun berupa cenderamata. Ada muk, payung, kaos, dan lain sebagainya.
reporter | Bima IS Pasaribu