topmetro.news – Dampak wabah Pandemi Covid-19 ternyata bukan hanya terasa bagi pedagang sembako saja. Namun turut dirasakan oleh para pembuat batu bata di Aceh Singkil.
Hal ini sebagaimana penjelasan salah satu pembuat batu bara merah berlokasi di Desa Sanggaberu Blok 15 Kecamatan Gunung Meriah Aceh Singkil.
Seperti kata Rian, bahwa wabah Pandemi Covid 19 yang melanda Aceh Singkil sejak Maret lalu, sangat berdampak pada pemasukan mereka. Apalagi mereka mengandalkan proyek daerah.
“Pada tahun ini, karena dampak Covid-19, penjualan batu bata merah kami menjadi tersendat. Dan pemasukan juga merosot tajam,” ucap Rian saat berbincang dengan reporter topmetro.news di lokasi pembuatan bata tempat ia bekerja, Senin (14/12/2020).
Omzet Batu Bata
Menurut Rian, biasanya setiap tahunnya omzet penjualan mereka mencapai ratusan juta. Kini jauh berkurang. Rata-rata per minggu mereka hanya dapat mengantongi uang hasil penjualan berkisar tiga jutaan.
“Hal ini tidak lain dan tidak bukan karena pembangunan dari pemerintah juga ikut berkurang akibat refocusing anggaran untuk penanggulangan Covid-19,” tuturnya.
BACA | Tradisi Turun-temurun Desa Pea Bumbung Aceh Singkil, Saat Ada Warga Terkena Musibah
“Bila dikalikan hanya dapat memenuhi makan sehari-hari saja. Dan pengolahan batu bata pun kami perkecil saat ini, agar pengeluaran tidak terlalu banyak,” imbuhnya.
Ria pun berharap, agar wabah Pandemi Covid-19 cepat berakhir, “Agar para pembuat batu bata merah di desa ini bisa kembali normal beraktifitas seperti sedia kala,” imbuhnya.
reporter | Rusid Hidayat Berutu