Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Eddiyanto: Sibanggor Julu Aman dari Gas H2S

Panas Bumi PT SMGP, Eddiyanto Sibanggor Julu Aman Dari Gas H2S

Topmetro.news Dengan difasilitasi Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dalam hal ini Dinas Kominfo dan Dinas Lingkungan Hidup, manajemen perusahaan panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) menggelar temu pers terkait perkembangan situasi terkini desa Sibanggor Julu kecamatan Puncak Sorik Marapi, Selasa (16/02/2021) sore.

Temu pers yang dipimpin Kepala Dinas Kominfo Drs Sahnan Pasaribu didampingi Kepala dinas Lingkungan Hidup, Kasmir Nasution dan Sekretaris Khairul ST bersama Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Eddiyanto digelar diaula kantor DLH Madina.

Kepala Dinas Kominfo Drs Sahnan Pasaribu menjelaskan sudah berbagai upaya telah dilakukan perusahaan yang di fasilitasi pemerintah dalam hal sudah sejauh mana terkait penanggulangan dari peristiwa 25 Januari yang menyebabkan 5 warga desa Sibanggor julu meninggal dunia dan puluhan warga dirawat di Rumah sakit akibat keracunan gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang berasal dari pipa gas PT SMGP.

“Pak Bupati mengimbau kepada kita semua untuk sama-sama menjaga dan menahan diri demi menciptakan kondusifitas ditengah-tengah masyarakat,” ujar dia.

“Pak Bupati juga berpesan agar jangan sampai terjadi adanya tindakan provokatif yang akhir akan menambah keruh suasana yang sudah kondusif,” tambahnya.

Apalagi kemarin lanjutnya, “Diperkirakan ada kurang lebih 20an orang warga Sibanggor Julu yang memeriksakan kesehatannya. Ini juga jangan diprovokasi karena belum tentu semua yang sakit itu ada kaitannya dengan gas H2S,” ungkapnya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Madina, Kasmir Nasution juga menambahkan terkait upaya dan kegiatan apa saja yang telah mereka lakukan sejak dari hari terjadinya peristiwa yang memilukan tersebut.

Bantu Warga

“Setelah mendengar kabar atas peristiwa itu, di waktu dan hari itu juga kami diperintahkan pak Bupati untuk turun ke lokasi. Yakni desa Sibanggor Julu dan sempat juga membantu warga dalam upaya penyelamatan korban. Kemudian imbuhnya, sampai sekarang, kami juga masih aktif berkoordinasi dengan perusahaan dalam hal penanganan semua proses penyelesaian akibat dari dampak gas beracun H2S tersebut,” terangnya.

“Demi menjaga keselamatan warga kedepan, kita juga telah meminta ke perusahaan agar memasang 3 panel detektor. Juga perusahaan telah memasang 6 unit. Lalu kita juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait tata cara kerja alat tersebut. Alhamdulillah, saat ini semua alat sudah berfungsi. Artinya Pemkab Madina mengawal semua proses agar berjalan dengan baik,” tambah dia.

Sementara itu Sekretaris Dinas lLingkungan Hidup, Khairul, ST menambahkan, saat ini di lokasi tersebut juga sudah ada alat pemantau arah angin, dan petunjuk evakuasi terpasang dengan baik.

“Dan perlu kami beritahukan, soal gas H2S, dia tidak berwarna tapi bau. Kalau baku mutunya normal dia tidak membahayakan. Persis sewaktu kita mandi air belerang. Tapi kalau kadarnya di atas baku mutu dia akan bisa menyebabkan kematian,” sebutnya.

Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Eddiyanto mengungkapkan, dalam menindak-lanjuti penyelesaian masalah yang timbul dari musibah yang terjadi pada tanggal 25 Januari 2021 lalu. Dimana sewaktu perusahaan melakukan uji coba pengoperasian salah satu sumur uap panas bumi.

Terkait penanganan warga yang sewaktu-waktu sakit terkait paparan H2S, pihak SMGP telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal. Agar warga bisa berkonsultasi ke puskesmas setempat dan mendapatkan surat rujukan ke Rumah Sakit jika dibutuhkan.

Pasang Alat Detector

Pasca peristiwa itu, PT SMGP telah memasang dan memfungsikan 6 alat detector H2S. Hal itu guna mendeteksi daerah batas aman bagi manusia pada saat timbulnya gas H2S. Detektor ini akan secara otomatis menyala dan mengeluarkan suara sirene. Sebagai tanda bahaya jika mendeteksi gas H2S yang melebihi ambang batas aman kesehatan.

“Penentuan 6 titik alat detektor ini berdasarkan arah angin dan daerah yang berpotensi terpapar gas H2S.  Pengoperasian alat ini kita lakukan berdasarkan arahan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mandailing Natal,” sebutnya.

Masih Eddiyanto, pada dasarnya pemasangan alat detektor adalah untuk menjamin keselamatan warga. Oleh sebab itu dipastikan kadar H2Snya pun kita lakukan pemantauan setiap hari. Maka dari itu, kita menegaskan dan menyimpulkan bahwa desa Sibanggor Julu saat ini aman dan clear dari gas H2S.

Operasional PT SMGP Dihentikan

Setelah musibah terjadi, semua operasional PT SMGP dihentikan. Sehingga tidak ada sumur-sumur yang dibuka ataupun kegiatan proyek yang berjalan hingga saat ini. Dan dapat dipastikan dampak H2S di lokasi sudah tidak ada lagi. Hal ini sesuai dengan Berita Acara Verifikasi pada tanggal 2 Februari 2021 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang didampingi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mandailing Natal,” paparnya.

Dan untuk lebih menguatkan lagi bahwa lingkungan itu  telah bersih dari H2S pasca musibah. Para petugas baik dari Polda Sumatera Utara, Kodam 1/BB maupun Satuan Brimob yang melaksanakan tugasnya selama ini tidak menerima keluhan apapun terkait masalah kesehatan.

“Oleh sebab itu perusahaan bisa memastikan bahwa di lingkungan sekitar wilayah Kerja PT SMGP sudah aman, bersih dari gas H2S. Masyarakat bisa beraktifiktas seperti sediakala,” sebutnya.

Diakhir temu pers, Eddiyanto juga menyebut pihaknya juga telah melengkapi dukungan kesehatan bagi masyarakat. Berupa paket kesehatan untuk 11 posyandu di 11 desa di Kecamatan Puncak Sorik Marapi dan sudah diserah-terimakan kepada Camat Puncak Sorik Marapi, Akhiruddin.

“Masing-masing 1 tabung oksigen ukurang 1m kubik dan 50 botol multivitamin. 11 desa penerima paket kesehatan tersebut yaitu Posyandu Dahlia, Desa Purba Julu, Posyandu Flamboyan Desa Sibanggor Jae. Lalu Posyandu Cempaka Desa Sibanggor Tonga, Posyandu Seroja Desa Sibanggor Julu, Posyandu Kemuning Desa Huta Lombang, Posyandu Melati Desa Huta Baru, Posyandu Mawar Desa Handel, Posyandu Lily Desa Huta Tinggi, Posyandu Anggrek Desa Huta Namale, Posyandu Kamboja, Desa Huta Baringin Jae. Posyandu Ros dan Desa Huta Baringin Julu,” tutupnya.

Reporter | Jeffry Barata Lubis

Related posts

Leave a Comment