Pasutri Tewas Gegara Corona Usai Hadiri Reuni SD, SMP dan SMA di 3 Kota

Pasutri tewas gegara corona

TOPMETRO.NEWS – Pasutri tewas gegara corona (virus Covid-19). Begitulah nasib sepasang suami-isteri (pasutri), S (50) dan M (49), warga Kelurahan Margadana, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Jawa Tengah dilaporkan tewas setelah terinfeksi virus corona.

Sang suami, S, meninggal dunia Senin (15/3/2021) di RS Mitra Siaga, sedang M meninggal pada Kamis (18/3/2021) di RSUI Harapan Anda.

Dikutip dari Kompas, dr Wahidin, Kepala Puskesmas Margadana mengungkapkan sebelum terpapar Covid-19 dan meninggal dunia, keduanya diketahui sempat mengikuti acara reuni sekolah di luar kota.

”Beliau berdua selama hampir sebulan setiap pekannya bepergian ke luar kota untuk acara reuni SD, SMP dan SMA di Tangerang, Pekalongan dan terakhir di Kota Semarang,” kata Wahidin, Jumat (19/3/2021).

Wahidin menjelaskan, sepulang dari reuni di Semarang, keduanya mengalami gejala medis hingga akhirnya dirawat dan terkonfirmasi positif Covid-19.

”Beberapa hari setelah reuni SMA di Semarang, mengalami gejala batuk, demam, lemas dan sesak nafas,” kata Wahidin.

Lanjut Wahidin, anak bungsu S dan M, juga dilaporkan positif Covid-19.

”Anak bungsu yang bersangkutan saat ini masih dirawat di RSUI yang juga positif Covid-19,” kata Wahidin lagi.

Covid-19 Belum Berakhir

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr Sri Prima Indraswari menambahkan, munculnya kasus ini kembali mengingatkan siapa saja agar jangan sampai lengah dan tetap waspada karena pandemi Covid-19 belum berakhir.

Prima pun mengingatkan akan pentingnya menjaga protokol kesehatan.

”Prokes tidak hanya cukup masker atau 3M, tapi juga 2M yaitu menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas seperti tidak ke luar kota apalagi ke kota yang sedang zona merah,” sebut Prima.

BACA SELENGKAPNYA | Akibat Pandemi Corona, 34.000 Anak Minta Nikah Muda

Seperti artikel TOPMETRO.NEWS sebelumnya, akibat pandemi corona, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mencatat selama pandemi Covid-19 ada 34.000 permohonan dispensasi pernikahan anak yang diterima pengadilan agama di Indonesia.

I Gusti Ayu Bintang Puspayoga, Menteri PPPA mengatakan hal ini sangat memprihatinkan, banyak anak putus sekolah karena pademi tapi justru malah memilih menikah dini.

penulis | jeremitaran

sumber | kompas/goriau

Related posts

Leave a Comment